Kamis, 20 Mei 2010

MENCARI ALLAH


MENCARI ALLAH
Oleh : Sepsianto


Sejak kita mulai menghirup udara atau sejak kita tiba di dunia ini, kita belum tahu bahkan tidak tahu untuk apa kita di lahirkan. Pertanyaan yang semacam ini belum pernah ada dan belum pernah terdengar. Kalaupun pertanyaan itu ada, itu ada dalam diri kita masing masing, dan itu pun lebih kepada kehidupan secara Jasmaniah sebetulnya untuk apakah kita datang dan di lahirkan ke Dunia ini .mungkin agak lucu bahkan konyol terdengarnya, tapi realitanya belum pernah ada yang ,membahas masalah ini. Jika kita telaah lebih jauh bisa kita pahami secara Relgi bahwa kita lahir di dunia ini untuk :

1. Pencarian Pertobatan
2. Penggenapan Firman Tuhan
3. Pemberitaan Kabar Kesukaan

1. Pencarian Pertobatan

Semenjak manusia itu di ciptakan adalah kesempurnaan , Kedamaian, Kebahagiaan yang Allah berikan kepada Manusia sebagai ciptaanNya. Hal ini bisa kita lihat dalam sejarah di Ciptakannya ADAM dan Kemudian HAWA. Hidup dalam keadaan Kedamaian itu dalam Taman Firdaus/Eden. Akan tetapi karena kelalian dan kelemahan dari Daging maka tergodalah mereka untuk Menyamai Allah dengan melanggar LaranganNya.

Nah semenjak itulah manusia Di Usir dari ” Kemerdekaan” yg di ciptakaan Allah. Dan di Buang Ke Bumi dengan maksud Untuk ” Mencari Pertobatan” untuk menebus kesalahan yg di lakukan Manusia kepada PenciptaNya.semenjak itulah ketidak amanan,ketidak nyamanan merupakan pendamping mereka, Maka selama perjalanannya mencari pertobatannya itu simanusia ini perlu makan dan perlu minum, dan Allah tidak lagi menyediakan seperti yang di lakukanNya di Taman Eden melainkan si manusia harus berjerih payah dengan Keringatnya Untuk Mendapatkan Makanannya.

Dan sampai kapankah Manusia ini Mencari Pertobatannya, petualangan itu di awali dari ADAM dan hawa, Abraham , Musa, Daud dst sampai menemukan Sang Penyelamat yang akan Membebaskan Mereka ( Manusia ) dari Segala dosa- dosanya.karena petunjuk ilahi berkenaan dengan DIA yang akan menghancurkan kepala si ular merupakan masa depan yang penuh pengharapan akan kelepasan dari kebinasaan, dosa dan kematian. Siapakah Sang Penyelamat itu..? dialah ”Yesus, sang Mesias, sang Imam madhi, dialah Isa Putra Mariam” maka berbahagialah Kita karena kita Telah menemukan Sang Juru selamat itu di lahirkan di masa- masa Penantian Hari Akhir dan berbahagialah kita karena kita mengenal Sang Mesias itu sebelum kita Manutup Mata untuk selamanya.


2. Penggenapan Firman Tuhan

Di dalam Petualangannya Adam dan Hawa pun Ber Anak dan Bercucu, lalu anaknya pun Beranakdan bercucu, dan cucunyapun Beranak dan Bercucu dst tapi Pencarian itu pun belum selesai. Maka sampailah pencarian itu ke Ibrahim/Abraham. Maka kepada Abraham berfirmanlah Allah ” Maka Keturunan Abraham Akan banyak Seperti halnya Binatang di langit dan pasir di Lautan” karena dengan firman itulah kita ada dan karena firman itulah kita di lahitrkan karena kita inilah generasi generasi dari Pendahulu kita ini, tapi pencariak kita tidak lagi kepada pencarian sebuah pertobatan, karena di generasi kita sekarang sudah dalam Jaminan Keselamatan yang pasti. Dan sekarang kita tinggal menunggu dan mengusahakan agar kita betul betul kebagian Keselamatan itu.karena hanya pada Yesus sang mesias lah Keselamatan itu di jaminkan. Maka kita harus bisa terus selaras untuk pengikutan kita.

3. Pemberitaan Kabar Kesukaan

Kita sebagai generasi dari pada pendahulu/ leluhur kita maka sebagaimana halnya Sejarah, harus di sosilalisasikan kepada generasi berikutnya setelah kita. Hal ini pula yang seharusnya terjadi dalam Kepercayaan kita di dalam kita mencari dan menanti penggenapan Janji Allah. Karena untuk pekerjaan kerampungan Allah tidak hanya mengutus para Hambanya yg bekerja dalam sidang sidang jemaat saja, tetapi semua Anak Allah termasuk kita. Satu tugas untu kita adalah memberitakan Rencana Keselamatan Allah kepada sesama manusia. Lalu dengan bagai manakah kita melakukan itu semua :

a. Kesediaan untuk berkorban
b. Cara hidup yang menjadi teladan
c. Citra Kristus dalam diri kita
d. Kesaksian akan kepercayaan

a. Kesediaan untuk berkurban

Pengorbanan untuk Allah adalah bukan sesuatu yang sia sia melainkan sebaliknya kita akan mendapatkan seseuatu yang lebih besar dari pada apa yang kita korbankan kepada Allah. Baik itu Waktu, Materi ataupun segala sesuatu yang kita korbankan kepada Allah. Bahkan jika kita nilai dari sisi manusia Sangatlah berat pengorbanan kita kepada Allah. Sebagai contoh cerita seorang kaya yang sudah melakukan segala hukum Allah dan melakukan kehendak Allah lalu ia bertanya Apakah yg kurang ya Allah.” Juallah segala Harta Milikmu dan bagikanlah kepada orang miskin. Maka si orang kaya itupun sangat keberatan dan apa yang terjadi. Segala sesuatu yang ia lakukan kepada Allah menjadi percuma, karena lebih berat untuk melepaskan harta bendanya. Pada hal tdk cuman itu untuk dapat mengikut dan menadpatkan Kerajaan surga. Ada Firman Allah ” Jika engkau tdk dapat meninggalkan ayah mu, ibumu dan saudaramu sekalikali engkau tdk akan bisa menjadi Murid ku.” Firman ini menunjukan bahwa kita harus bisa melepaskan segala sesuatu yang dari dunia ini untuk pengikutan kita. Bahkan Bapak/ibu atau saudara saudari kita pun jika itu menjadi batu sandungan di dalam pengikutan kita kita tdk bisa mengikut dan menjadi pewaris kerajaan Allah itu. Jadi di harapkan kita harus bisa berkorban untuk mendapat Keselamatan itu.

b. Cara hidup yang menjadi teladan

Kita sebagai manusia yang di ciptakan dengan Akal budi yang juga merupakan mahluk sosial. Harus bisa bersosialisasi di tempat di mana kita tinggal.kita harus bisa menjadi contoh yang baik untuk Anak anak kita, saudara/i kita dan lingkungan kita. interaksi kita dengan lingkungan kita harus hidup berdampingan sopan, Santun dan tuturkata yang baik sehingga kita bisa menjadi teladan sebab kita hidup bukan hanya karena. Kemanusiaan kita tapi kita juga hidup karena Roh kudus yg membimbing kita baik hidup di dalam lingkungan secara umum. Sehingga keteladanan akan mencerminkan kehidupan yang Damai.dan dapat menajdi suritoladan bagi orang banyak.

c. Citra Kristus

Yesus sebagai Guru dan Tuahan Kita telah memberikan inspirasi untuk bisa di jadikan contoh yang kongkrit.di dalamkehidupan seorang manusia yg di pimpin oleh Rohkudus.demikian pula di harapkan kepada kita sebagai anak anak Allah bisa mencerminkan bahwa kita adalah pengikut Yesus. Dengan tingkah laku kita, perbuatankita, dan banyak hal lainnya. Kita harus bisa memberikan contoh dan mencerminkan kehidupan seperti yang Yesus lakukan pada zamannya. Kita harus bisa menjadi Surat Kristus yang dapat di baca oleh setiap orang yang melihatnya.

d. Kesaksian Akan Kepercayan

Banyak orang kristen kemudian menjadi Malu, menutup nutupi kalau dia adalah seorang Kristen ( Pengikut Kristus) hal ini bisa kita lihat konsekwensi sedikit sekali yang mengerti KONSEKWENSI dari sebuah pengikutan kepada Yesus.bandingkan dengan (1 Petrus 4 : 12 – 17) janganlah heran jika nyala api siksaan yang datang kepada mu sebagai ujian,seolah olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.sebaliknya bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersuka cita pada waktu IA menyatakan kemuliannya. Berbahagialah jika kamu di Nista, karena Kristus sebab roh kemuliaan yaitu roh Allah ada pada mu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat atau pengacau , tapi jika ia menderita oleh karena menjadi seorang Kristen maka janganlah ia malu,melainkan hendaklah ia memulaikan Allah dalam nama Kristus.di sinilah Kesaksian kita di uji dengan banyak hal.untuk itu kita di harapkan dapat bersaksi prihal kepercayaan kita dan pengajaran para rasulnya, seperti yang di katakan di Korintus ”Sebab dukacita mu itu menurut kehendak Allah sehingga kamu tidak sedikitpun di rugikan oleh karena kami. Sebab duka cita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yg membawa keselamatan danyg tidak akan di sesalkan.



Pic By Search Google