Jumat, 22 Februari 2013

TIDAK ADA YANGTERLALU SEDIKIT UNTUK SEBUAH KESELAMATAN




Sepsianto
Dari sebuah kebaktian tengah minggu 20/2/13
dan minggu 24/2/2013

Rasa Peduli atau kepekaan kembali di tekankan pada firman sore hari ini.  Jika kita lihat di tulisan sebelumnya yaitu pada renungan Natal 2010 juga menekankan  tentang rasa peduli atau kepekaan dalam sebuah perkembangan keimanan kita, untuk keberlanjutan iman itu sendiri.
Tetapi kali ini lebih menitik beratkan mengenai kepedulian kita akan keselamatan jiwa kita karena mendekati Kebaktian istimewa yg akan jatuh pada 3 maret nanti.

Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama KASIH. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang.jika di lihat dari kaca mata Sosial;  Apa yang di maksud dengan kepedulian ..? kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain ( Empati ) dan peduli adalah soal bagai mana kita memperlakukan sesama kita.lalu apakah hubungannya dengan kemajuan dan perkembangan keimanan kita  dengan kepedulian, hal ini  juga akan sangat mengalami kendala jika kita tidak bisa memelihara kepedulian kepada sesama  baik itu sesama anak anak Allah ataupun Sesama manusia. jadi kepedulian sangat di utamakan dalam rangka menunjang pertumbuhan keimanan kita.  kita ambil sebuah contoh jika kita melihat sudara/i kita seiman yg sedang dalam kesusahan (secara materi maupun moril ) lalu kita sebagai saudara/i seiman tdk ada yg peduli. Apakah itu cerminan dari anak anak Allah ? tentu bukan.

Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting yg wajib dipunyai manusia . pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain Kedisiplinan,  kerendahan hati, cinta kasih , keramahan, kebaikan hati dan sebagainya. Kebahagianan yang dialami manusia  sebagaian besar adalah hasil kepekaan  dan kepedulian orang tersebut terhadap  perasaan, kesempatan dan kebutuhan orang lain dan dunai di sekitar nya. Untuk dapat bersikap peka dan peduli di butuhkan tingkat kematangan  kepribadian tertentu. Di sinilah peranan anak anak Allah di butuhkan karena telah mengerti betul bagai mana Hukum kasih yg di ajarkan Yesus.

Menunjukan kepedulaian, bersikap baik hati, mau berbagi, menolong dan memberi adalah cara cara kita untuk menunjukan bahwa kita peduli. Peka yang di bicarakan di sini bukan berarti sikap orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya ( Self-centered ) sehingga mudah tersinggung perasananya , jika demikian  bagai mana mungkin orang bisa mengenal pribadi Yesus kristus Tuhan dan juruselamat.?   melainkan sifat orang yang perhatiannya tertuju keluar, kepada orang lain yang mudah merasa iba kepada orang lain ( extra-centered sensitivity ) kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya dan menempatkan dirinya di dalam orang tersebut atau menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang di perlukan untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya sehingga saudara/i kita bisa tetap bertahan sehingga dapat bertumbuh keimanan,seperti nas sore ini bisa di garis bawahi

Matius 25:37,40
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? […] Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku.

Dalam kisah ini seorang raja memberikan perumpamaan tentang orang yg menurut dan yg tidak menurut:

Menurut:

Raja awalnya berkata kepada “yang diberkati”(ayat 34), yang mewarisi kerajaan Allah, yakni mereka yang akan hidup di dalam persekutuan bersama Tuhan Yesus Kristus:“Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (ayat 36). Mereka yang diberi upah, bertanya kepada raja, kapan mereka telah melakukan semuanya itu. Sudah jelas, bahwa mereka tidak menyadari perbuatanperbuatan
yang demikian. Namun raja menjelaskan nilai tinggi perbuatan mereka: “Sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannyauntuk Aku” (ayat 40).

Dalam hal ini bisa kita petik pelajaran bahwa kepekaan,atau kepedulian kita yang dengan tulus , iklas tanpa membeda2kan siapa yg pantas, tanpa pamrih akan mendapatkan berkah dan upah dari Allah Bapa kita.

Tdk Menurut :

Selanjutnya perumpamaan itu berbicara tentang mereka yang tidak bertindak sesuai dengan
citra raja, yakni mereka tidak datang kepada yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit atau yang di dalam penjara. Raja mengubah jawaban yang telah ia berikan kepada “yang diberkati” dan menunjukkan kekurangan apa yang terlihat: “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah
seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (ayat 45).

Sudah jelas sekali bahwa yg  akan di dapat dari sini adalah sebaliknya dari yg menurut tadi untuk itu Kepekaan dan kebijaksanaan ini yg semakin di lupakan oleh sebagian Manusia Pada umumnya dan ini pun terkadang bisa kita lihat dalam lingkungan kita sendiri ( Sidang Jemaat ) Kepedulian, kepekaan terhadap saudara sudari kita kadang terabaikan, terlupakan oleh kesibukan dan aktifitas yg lebih kepada kepentingan diri sendiri, atau bahkan karena Status social atau bahkan latar belakang pendidikan yg kita miliki sehingga kita merasa “LEBIH” dari pada orang lain, sehingga sering kali kepercayaan /keimanan itu menjadi tidak  hidup dalam diri kita , Hal inilah yg patut kita waspadai , apa lagi menjelang kebaktian isti mewa di harapkan kita masing2 mengambil peranan untuk lebih peka serta peduli kepada saudara/i kita yang telah mendahuli kita,, bahkan terlebih lagi untuk lebih peduli kepada jiwa2 yang masih terikat/ terbelenggu  yg membutuhkan kelepasan serta mengenal pengajaran keselamatan itu.

Coba kita lihat apa yangtertulis dalam  Filipi 2 :2-3 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri
Sehati dalam pengikutan kepada yesus , sepikir bahwa kita adalah semua sama bagian dari ciptan allah yg bernaung di bawahNyadan apa yang kita lakukan akan mendapatkan upahnya nanti, satu jiwa dalam kemanungalan dan satu tujuan yaitu kerajaan Allah yang di sebut SURGA.

Kunci yang paling penting dalam kita mengajarkan kepekaan dan kepedulian ialah  bagai mana sikap kita untuk tidak gampang menyerah dengan senantiasa bersabar, serta tidak mengharapkan hasil yang terlalu singkat sebab semuanya perlu proses . saudara dan saudariku  Orang yang benar benar mengerti dan memparktekan, kepekaan, kepedulian kepada orang lain , tidak akan berprasangka sedikitpun dan tidak akan membeda bedakan dan menilai Ras,warga negara, agama, Warna kulit, atau orang mana yang pantas menerima  apa yang ia beri dengan sukarela dan sungguh sungguh, jika ia memberikan dengan hati dan  di dalam nama Allah atau Amal di dalam Jiwa nya. Nah dalam hal ini kita sebagai anak anak Allah sudah mengerti benar apa belum dengan Hukum kasih, dalam hukum kasih di ajarkan kepada kita untuk kita dapat mengasihi sesama Manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri.hukum kasih tidak mengenal Ras, Agama, Warna kulit, tua, muda, tingkat social, dan Pendidikan. Bahkan kita di harapkan dapat mengasihi bagi mereka yg memusuhikita, menghujat kita. Di sinilah kita bisa bekerja dalam Ladang Allah

Kita berpikir bahwa Sikap dan insting alami untuk menolong orang lain  datang bukan karena kita mencari keuntungan, atau mengharapkan imbalan atau sesuatu yg lain , melainkan kita merasakan “Untukitulah manusia Hidup” (maaf “Hukum Kasih”) hukum kasih tdk berbicara sesama Kristen tetapi berbicara sesama Manusia,  kemudian kita dapat mengambil langkah untuk belajar Peduli ,lebih peka kepada orang lain. Saya berpikir bahwa sekali orang telah peduli, peka ia telah menambahkan nilai kepada orang lain , berarti mereka telah menemukan martabat manusia yang paling mendasar. Bukanlah  Kita Kaya atau Miskin, Buta huruf atau terpelajar,  Seorang Kristen, Muslim , Budha, Hindu atau apapun Agama yg kita anut . kebutuhan manusia yang  mendasar adalah Kemampuan untuk memberi,Peduli, dan peka  tidak peduli kedudukan sosial atau ekonomi mereka, untuk menjadi manusia.

Suara Kristus berlaku untuk jiwa jiwa yang di alam barsah , 
Dengan Tuhan Yesus Kristus, untuk pertama kali firman dapat terd e n g a r, yang mengaruniakan
kehidupan yang kekal pada saat menerimanya dengan percaya. Hal ini terjadi pada saat Ia berkhotbah kepada orangorang sezaman-Nya; setelah kematian-Nya pada kayu salib Ia berkhotbah kepada
orang-orang mati di dalam penjara (band. 1 Ptr. 3:19; 4:6) dan firman-Nya yang memberikan
kehidupan terdengar hingga sekarang. Hal ini akan terus berlanjut hingga akhir Kerajaan Damai Seribu Tahun (band. Yoh.5:28).

terlebih lagi menjelang kebaktian istimewa yang jatuh pada tanggal 3 Maret nanti, kepekaan dan kepedulian kita lebih di fokuskan lagi kepada orang orang yang telah mendahului kita, untuk kita mengundang, memamnggil, mengajak mereka untuk bisa menikmati kemurahan yang Allah sediakan bagi mereka. kita sebagi perantara mereka di harapkan lebih peduli, kepada saudara saudari kita yg telah mendahului kita terlebih lagi bagi mereka yang belum mengenal pekerjaan Allah dg kemurahaannya, yang masih terbelenggu, terikat oleh dosa dosa semasa hidupnya dan belum mengenal kemurahan Allah. 

Ada dua kelompok yang mesti kita undang, kita panggil mereka adalah :

1. Adalah Mereka yang telah Lahir 1 Kali dan Mati 2 Kali.

   Lahir 1 kali  adalah mereka telah di lahirkan di dunia ini melalui rahim ibu mereka Mati 2 kali  yaitu Mati secara jasmani  yaitu telah meninggalkan dunia ini dan mati yang kedua adalah mati secara Ke imanan, karena mereka belum mengenal, keselamatan yang Allah berikan. sehingga mereka belum bisa di kategorikan pewaris kerajaan Allah. ini yg perlu kita doakan kita undang jika memang mereka mau untuk mendapat kemuarahan /keselamatanitu.
contoh : mereka yg mendengar kabar sukacita tetapi memusuhinya
            : Mereka yg sama sekali tdk pernah mengenal pengajaran kristus  dll

2. Adalah mereka yang  Lahir 2 Kali dan Mati 1 Kali
   
Lahir 2 kali : kelahiran yang pertama adalah mereka terlahirkan kedunia ini melalui rahim ibu mereka, danlahir yang kedua yaitu Di Lahirkan kembali melalui Roh Baik itu Baptisan dengan Air dan baptisan dengan Roh (Kematrean) dan mati sekali yaitu mati di dunia ini tetapi belum mati secara Rohani. 
contoh : mereka yg murtad ( telah mendapatkan kelahiran baru tapi meninggalkannya)
            : telah menerima lahir baru tetapi meniggal dengan bunuh diri
            : telah menerima lahir baru tetapi tdk lagi menyambungkan diri dg persekutuan dll

Saudara/i selain kita peduli dan peka kepada sesama kita yang masih hidup kita di tekankan lebih peduli dan lebih peka lagi  bagi mereka yngtelah berada di Alam penantian yaitu di Alam barsah.

 Peduli kepada orang lain seringkali tidak cukup hanya sebatas kata-kata, tetapi sebuah perbuatan pun diperlukan untuk membantu mereka secara nyata.Karena Iman Tanpa Perbuatan Pada Hakekatnya Imanitu Mati. Kerinduan untuk memberi bukanlah tergantung dari seberapa besar harta milik kita, tetapi seberapa besar kepedulian kita terhadap penderitaan orang lain

Nyatakanlah hukum kasih kepada dunia sehingga kasih kristus bisa di kenal banyak orang.

Senin, 11 Februari 2013

MENJADI PELAYAN ALLAH YANG SETIA



Oleh : Sepsianto
dari sebuah kebaktian pertengahan minggu ke I bulan ke I I/2013

Dasar :  Yoh 2 :26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut
Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.


Bagaimana dengan kita umat Allah  ? setelah membaca Ayat  t adi ..?
Sudahkah kita melayani Allah....? Melayani  berarti megikut (pengikutan ) bagai mana bisa melayani jika tdk mengikut. Anak anak Allah harus mempunyai sikap yang tegas untuk pengikutan kita kepada Kristus.
Mari kita lihat di dalam Yoh 12 :  26 pengikutan digambarkan sebagai keberadaan pada Tuhan Yesus. Barangsiapa masuk ke dalam pelayanan Tuhan Yesus, ia berada  jauh dari semua egoisme dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk Injil, dan kita di libatkan dalam pekerjaan Allah, betapa indahnya kita bisa di libatkan oleh Allah dalam pekerjaannya. Suatu keberadaan  yang demikian mendapatkan upah ilahi.

Melayani Tuhan tidak hanya tanggung jawab para jawatan saja,   melakukan pelayanan bukan dan tidak harus masuk kedalam struktur  organisasi  pelayanan itu sendiri, ada banyak bentuk pelayanan yg dapat di lakukan : menjadi anggota paduan suara, menjadi organis/pemain angklung, guru sekolah minggu, mempersiapkan sarana dan  prasarana ibadah, kerjabakti dll bahkan di masa masa ini dengan kemajuan teknologi informasi  orang juga bisa memberikan pelayanan melalui tulisan tulisan, bersaksi , bercerita perihal pengajaran Kristus  itu semua juga bentuk dari pelayanan terhadap Allah . . Karena itu, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk mengatakan: “Saya bukan pelayan Tuhan”.

Menjadi seorang pelayan Allah bukanlah berdasarkan kemauan diri, bukan berdasarkan daya tarik  manusiawi  atau  hitungan materi,  pelayanan; bukan pula berdasarkan panggilan manusia,Manusia tdk bisa berkamuflase untuk menjadi pelayan  pelayan Allah, melainkan berdasarkan rencana Allah dan panggilanNya.

Allah juga memberikan kepada manusia kebebasan untuk mengambil keputusan kepada siapa ia akan melayani karena tdk mungkin seorang hamba melayani (mengabdi ) kepada dua tuan, karena pasti akan menyayangi yg satu dan membenci yg lain.
Untuk itu kita kembali kepada Titik tolak melayani yaitu Pengikutan kepada Yesus dengan tegas dan jelas.

Dari semua isi Injil, Para nabi dan para rasul semua mempunyai kejelasan panggilan Tuhan. Hanya mereka yang memiliki panggilan Tuhan dengan jelas tidak mudah putus asa dan tidak mau berkompromi kepada kesulitan atau takluk kepada musuh Injil.

apa yang kita rasakan pada saat ini atau akhir-akhir ini berhubungan dengan kerajinan, ketekunan, kesungguhan atau semangat kita dalam  melayani Tuhan, apakah tetap, makin baik  atau kah  makin buruk?

Coba kita baca Rom 12 : 11
Janganlah hendaknya kerajinan mu menjadi kendor biarlah roh mu menyala nyala dan layanilah Tuhan.

Sering kali kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan semangat kita dalam melayani Tuhan dipengaruhi oleh keadaan tertentu. Ketika mendekati hari Natal, Paskah atau hari-hari besar kristiani, maka pemuda-pemudi begitu semangat dan aktif datang ke gereja, ikut latihan, ambil bagian dalam dekorasi Natal, Paskah dan sebagainya. Atau ketika mau menghadapi ujian di sekolah, pekerjaan atau usaha bangkrut, maka Kita datang mendekatkan diri kepada Tuhan.
Lalu apakah halitu salah ? Tentu saja tidak. Tetapi, yang perlu kita pikirkan adalah apakah semangat dan keaktifan yang pernah kita miliki pada moment-moment itu masih sama sampai saat ini…?
Ada beberapa faktor yng mempengaruhi kerajinanitu menjadi kendor.
1. Hobi
Hobi bisa saja mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Misalnya, seseorang yang memiliki hobi bermain bola  dan pertandingan itu di laksanakan hari minggu misalnya yang menjadi prioritas bukanlah gereja tetapi  bermain bola. Dan banyak kasus yg lainnya

2. Jarak gereja dan Rumah  dan Cuaca

Jarak gereja dari rumah yang jauh seringkali dipakai oleh seseorang sebagai alasan mengapa ia tidak datang beribadah kepada Tuhan di gereja, di persekutuan-persekutuan atau kegiatan-kegiatan kerohanian. Ditambah lagi dengan  Cuaca yang  seringkali jadi alasan  yaitu Hujan , terkadang hal ini jadi membuat kita minta di mengerti oleh Allah, dg alasan Allah juga tahu kok kalau aku kegereja karena hujan. Dalam hal ini yg perlu kita ingat ialah , bahwa Allah tdk berkompromi dengan manusia, mengapa Allah yg harus mengerti kita..? 

3. Kesibukan bekerja dan belajar

Bekerja dan belajar adalah kegiatan yang memang menyita banyak waktu. Namun, banyak orang yang tidak mau meluangkan waktunya untuk melayani atau beribadah kepada Tuhan hanya karena sibuk bekerja dari hari Senin sampai hari Senin.

Ada banyak hal yang membuat kita terlena di dunia ini sehingga mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Ingatlah…!! Apapun keadaannya, tetaplah melayani Tuhan. Keadaan tidak boleh mengalahkan kita, sebaliknya kitalah yang menguasai dan mengalahkan keadaan itu. Jadi pada saatnya Tuhan nanti datang kita bisa di ambil patut di hadapnnya.




Ref gambar berita satu.com