Senin, 22 Juli 2013

YESUS SANG REFORMATOR SEJATI



Oleh : Sepsiantto
Dari sebuah kebaktian 16 juni, 31 Maret & 7 April 2013

Semangat paskah kembali dibangkitkan yaitu pengharapan akan  kedatangan yesus kembali sebagai yang sulung. Karena sukacita itu sendiri berpangkal dari kenyataan bahwa kristus mengemban kemenangan itu. yaitu kemenangan atas segala kuasa dosa dan maut. Danini adalah merupakan titik balik yang tak terbantahkan bagi semua manusia, bahwa kematian yang berkuasa sejak jaman adam di kalahkan dengan kebangkitankristus dan di telan dalam kemenangan  I kor 15 : 20,22 dalam kontek sini sering kali orang mengilustrasikan : “'Musa bagaikan Depcolector Yesus Bagaikan Pegadaian"


coba kita telaah makna ilustrasi ini menggambarkan bahwa  datangnya Musa membawa" HUKUM" untuk menghakimi yg salah. Contoh : jangan mencuri dengan mencuri maka tangannyalah akan di potong, jangan berbuat zinah jika berzinah akan di rajam dll ( itu yg di ibaratkan Depkolektor) mengatasi masalah dengan menimbulkan masalah baru, bermaksud mengurangi dosa tetapi menimbulkan dosa baru
( orang kedapatan berzinah maka di rajam bahkan tdk sedikit yg kemudian mati) apakah dengan kematian si pendosa tdk menimbulkan dosa baru ..? (pembunuhan). lain halnya dengan Yesus ketika di bawa kehadapannya orang yg berbuat zinah lalu yesus mengatakan " biarlah yg pertama tama melempar batu ke pezinah itu yg merasa dirinya tdk mempunyai dosa. ( di sini bisa di lihat bahwa Yesus adalah Pengampun, Pengasih dan penyayang) dan bukan hukum yg di bawanya tetapi "KASIH" itu yg di sebut dan di orag bahwa Yesus bagaikan Pegadean ( mengatasi masalah tanpa masalah)

Maka dalam kemenangan ini Rasul Paulus memperoleh kepastian akan keselamatan masa depan kebangkitan dan pengubahan kita pada harinya kristus datang. Karena sama seperti semua orang mati  dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan di hidupkan kembali dalam persekutuan dengan Yesus, tetapi tiap tiap orang menurut urtannya, yaitu Yesus sebagai buah sulung  sesudah itu baru mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatangan Nya.( I kor 15 : 22-23) di sini jelas bisa kita lihat bahwa yesus datang membawa “Pembaharuan” sebagai sang reformator  untuk sebuah keselamatan, Yesus sebagai yang sulung  yng berarti yang pertama atau yang mengawali sebuah keselamatanitu sendiri, hal ini bukan tdk berdasar di dukuung pula oleh wahyu 22 : 13 “Akulah alpa dan Omega yang pertama dan yg terkemudian yang awal dan yg akhir .

hal ini jelas di katakan yesus bahwa : yesuslah yang mengawali dari sebuah keselamatan , pembebasan atas kuasa dosa dan yg akan mengakhirinya dengan meremukan kepala si ular dengan tumitnya.hal ini jelas sekali kita bisa pahami bahwa “ kita jatuh kedalam kuasa dosa oleh  satu orang yaitu Adam. Tetapi kita di selamatkan juga oleh satu orang yaitu Yesus.  Hal ini jika kita ilustrasikan seperti ungkapan dengan dunia pendidikan yang di pelopori oleh RA.Kartini “ Habis Gelap Terbitlah Terang”  yaitu kegelapan datang melalui Adam  kemudian terang itu terbit Melalui Yesus kristus. Namun sekarang pertanyanny adalah : Siapakah yang akan terbilang dalam yang ambil bagian pada kemenangan kristus itu...?

Yaitu :
 1. Mereka yang percaya pada kebangkitanNya
2 Mengikut kepadaNya.
3.Mereka yang menantikan kedatangannya dan mendapatkan kelahiran baru oleh baptiasan air dan Roh

tetapi itu semuapun akan Tuhan sendiri yang akanmemuutuskan siapa saja yang IA anggap patut pada harinya datang untuk di ubahkan. Pada saat pengubahan itulah akan menjadi nyata apakah kita telah memenuhi pra sarat untuk menjadi yang sulung itu. tetapi di samping itukita di ingatkan  hal yang sangat mengenaskan bagi manusia takala ia tidak mengakui Kematian , Kabangkitan sampai kenaikan Yesus ke surga ( I kor 15 : 12-19

Rabu, 03 Juli 2013

TAKUT AKAN TUHAN



Jika kita mengajarkan kepada anak anak sekolah minggu mengenai “Takut akan Tuhan”  si anak mempunyai pemahaman, Tuhan itu Menakutkan, lalu si anak akan bertanya Kata guru sekolah minggu Allah itu baik, allah itu penuh kasih kok kita harus takut akan Tuhan.


takut akan Tuhan   bukan berarti, Tuhan Allah itu menakutkan menyeramkan, akan tetapi kita takut akan konsekwensi yg akan kita terima apa bila kita melakukan apa yg tdk di kehendaki oleh Allah, Ketakutan ketakutan inilah yag akn membuahkan hasil  dari apa yg kita ingginkan. Sehingga jika kita ingn melakukan apa yg menjadi larangan Allah kita di harapkan mengingat dan takut akan apa yg  akan kita terima yaitu dosa, Jauh dari kasih karunia, dan akan masuk kedalam siksaan yg kekal (neraka) halitu lah yang kita takutkan dari Allah bapa kita. jika kita sering dengar, dalam takut akan tuhan ada ketentraman yg sangat besar, lalu apakah dengan takut akan tuhan tdk ada pergolakan2 hidup masalah masalah hidup, problema hidup..? “ADA”  lalu jika kita takut akan tuhan di situ kita mendapat ketentraman, apanya di mana nya..?  nah kita seringkali menjadi bingung,  loh...saya ikut tuhan kok jadi begini , kok malah jadi banyak persoalan .....kesalahan kita menterjemahkan yg mengakibatkan kita bingung,dan menimbulkan persoalan.

Takut akan tuhan ada ketentraman itu membicarakan “BATIN” di dalam korelasi kita secara pribaadi dengan tuhan. Pasti di dalam tuhan karena kita berjalan dari kesementaraan ke sebuah kekalan,  maka hiruk pikuk pergulatan problema di dlm dunia ini  bukan lagi sebuah problema yang terlalu sulit  kita akan bisa menghadapi karena adanya kepastian akan pengharapan

Contoh : ada seorang ibu yg sangat takut jika menyebrang jalan, tetapi ketika ibu ini melihat anaknya berada di tengah jalan  maka ibu ini akan lari mengamankan ankanya,Seorang ibu kkemudian menjadi kuat luar biasa ketika ia melihat anaknya berada dalam sebuah bahaya besar,. Kenapa demikian karena ibu ini mempunyai ikatan yg kuat dengan anak ini , kemudian ketakutan itu membuat dia kuat untuk melakukannya.

Terlebih lagi orang yang takut akan tuhan yg mempunyai keterikatan dengan tuhan membuat dia kuat untuk melewati berbagai persoalan, pergumulan2 dalam hidup.   Jadi jangan katakan hidup menurut kehendak tuhan tdk ada persoalan, justru mengikut tuhan persoalan itu akan semakain banyak, semakain menjadi jadi, semakin banyak warna warninya, ( yg tadinya boleh  jadi  tdk boleh dll )  dalam konteks keberdosaan. 

Ayub 28 : 28  mengatakan Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat  dan menjauhi kejahatan itulah akal budi. jadi takut akan tuhan berarti juga kita memiliki hikmat dan memiliki Akal budi dan yang di berikan tuhan adalah  ketenangan , ketentraman di dalam batin kita dan itu memberikan kepada kita suatu perlindungan, karena Tuhan mengatakan akan melindungi anak anaknya yg takut akan dia. Oleh karena itu pemasmur mengatakan, kebahagiaan orang hidup adalah Takut akan Tuhan. Jadi seluruh korelasi dalam hidup adalah  Takut akan Tuhan.  Sehingga boleh juga di katakan jika kita tidak takut akan Tuhan berarti kita tidak mempunyai hikmat dan akal budi, sehingga tdk ada tuntunan dalam hidup sehingga hidupnya di dalam dunia hanya memikirkan perkara perkara yang sia sia (perkara perkara Duniawi) tanpa memikirkan kehidupan sesudahnya.

Maka kita akan di giring dan di tuntun  Tuhan melewati seluruh problema kehidupan. Bahkan kita berhasil di dalam kegagalan...?  kalau kita menikmati keberhasilan dalam puncak prestasi. Itu biasa (banyak orang yg Bisa) tapi bisa menikmati keberhasilan dalam kegagalan  Itu baru Hebat..!

 ada orang bangkrut terus dalam usahanya  tetapi batinnya tenang saja dia tidak goyah pengharapannya kepada Tuhan tdk lantas meninggalkan Tuhan. Itu namanya berhasil dalam kegagalannya, atau  orang yang gagagl terus dalam sekolahnya tetapi berhasil dalam usahanya. ( itu juga berhasil dalam kegagalannya)  karena itu bagaimana kita di dalam menghadapi persoalan2 pergumulan2. Bagai mana kita bertarung melawan derasnya arus dunia ini. Karena apa Karena Takut akan tuhan adalah Sumber kehidupan.   Jadi jika di dalam takut akan tuhan ada ketentraman kita telah menemukan sumber kehidupan. maka org yg takut akan tuhan bisa di katakan orang yg luar biasa , karena di sana ada pengharapan yg solid yang kuat sehingga mampu menerobos melewati persoalan persoalan pergumulan2, karena ada pengharapan.

Banyak sekali paradok paradok  jangan kita terperangkap di dalamnya. Misal : “ Tertawa dalam kegagalan “ bagai mana orang tertawa didalam kegagalan...?” Berbahagia dalam aniaya” ,   Bagaimana bisa  “ Menemukan justru didalam kehilangan”   tetapi kita jangan sampai “kehilangan dalam penemuan”

 Ada orang yg tdk punya apa apa (miskin dlm hidupnya) tetapi dia  deket sekali dg Tuhan, tetapi  begitu mempunyai  Segalanya dia  jauh dari Tuhan( Karena pekerjaan,karir,uang.)  Itu dia dapatkan penemuannya  tapi dia kehilangan yg paling penting dalam hidupnya.  Nah yg  sangat menyedihkan adalah sudah tdk dapat kehilangan pula, jadi kehilanganlah dua duanya.  Jadi tdk ada di dunia ini kemerdekaan yg sesungguhnya, sebab tdk ada hidup dengan dua sisi. Makan masing masing mempunyai keunggulan keunggulan, keunggulan bisa menjadi kelemahan, dan kelemahan bisa menjadi keuunggulan. Itu sebabnya ketentraman hanya ada di dalam Tuhan.

 Karena di dalam tuhan ibarat jangkar yg bisa menjadi penyeimbang di dalam kehidupan seperti yg menjadi paradok spt di atas. Jadi kebersamaan dg tuhan menjadi keunggulan di dalam kehidupan kita. suhingga kita tdk terjebak keunggulan dalamkehidupan. Jangan di kira tuhan memberkati kita karena kita bisa membeli A, membeli B dan lain sebagainya













Ref : dari sebuah khotbah YR