Selasa, 23 September 2014

HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH


Catatan dari 3 kebaktian 14,17,21 September 2014
Oleh : Sepsianto



      Dari sekian juta masyarakat dunia yang menyebut dirinya Kristen masih banyak yang tidak mencerminkan kehidupan seorang Kristen sejati (hal ini tdk bias kita pungkiri ) dan ini terjadi karena kurangnya mengenal  iman Kristen yang sesungguhnya.

Kekristenan dianggap sebagai suatu tradisi turun temurun dari orang tua atau nenek moyang ada juga karena ingin mempermudah persoalan  perkawinan. Atau bahkan ketika kita mengalami berbagai kesulitan di dalam kehidupan kita hengkang meninggalkan Tuhan, menjauh dari tuhan,  padahal kehidupan kita seharusnya di ilhami oleh INJIL. Memang betul kita suci sendiri tidak mengerjakan keselamatan ia tdk punya tenaga yg menyelamatkan, tetapi INJIL  menunjukan arah,/PETUNJUK,TUNTUNAN,PEDOMAN HIDUP kita untuk mengarah kepada kehidupan yg di teladani Yesus. Baik mulai dari perjanjian lama yg memberi petunjuk akan kehadiran Sang Mesias/Yesus dan perjanjian baru yg memberi warna dalam kehidupan Yesus, yang patut kita teladani (jadikan contoh) dari perjanjian lama samapai perjanjian baru menunjukan :

Injil         : Petunjuk/Tuntunan/Pedoman
Yesus       : Aktor

Jadi dalam injil ada petunjuk, ada tuntunan, ada pedoman  yg menunjuk dalam satu aktor yaitu Yesus sebagai Contoh teladan dan jalan menuju Kemulyaan.(yoh 14:6) (yoh 5 :39), untuk itulah kewajiban kita untuk memberitakan kabar sukacita ini (mrk 13 : 10 ) semua yg kita ketahui tentang sifat,prilaku, perbuatan, bahkan mujizat kita ketahui dari injil. Kita ingin membiarkan diri kita di tuntun oleh INJIL untuk tumbuh kedalam sifat dan teladan serta citra Yesus kristus. Jadi sifat dan kehidupan kita harus di ilhami oleh INJIL, dan menjadikan INJIL sebagai Garam dalam kehidupan kita, sebagaimana garam kehadirannya memberi rasa,  sebab tanpa garam semua masakanpun akan HAMBAR. Demikian juga kehidupankita tanpa INJIL kehidupan rohaniah kita akan Hambar. 

Percaya kepada Ijil berarti :

è Percaya pada Pekerjaan Yesus                                                           
è Percaya Pada PengajaranNya
è Percaya pada Utusannya

Sebagai anak-anak Tuhan  (pengikut Kristus)  kita haruslah mempunyai bukti yang di sebut Rasatakut akan Allah, takut yang di katakana di sini bukan berarti Menakutkan, serem dan lainlainnya, tetapi justru sikap sebaliknya yaitu dengan kita mengakui keagungan akan karya karya Allah, menghormati dan menghargai kebaikan Allah , kita biasa mengakui Kekudusan dan kemulyaannya melebihi imajinasi kita,  

 Takut akan Allah berarti Kita : 

1.       Berpaling kepadaNya di dalam kepercayaan, tanpa menuntut penjelasan dan bukti bukti
2.       Mengenali kasih Allah dan mengandalkan diri kepadanya.
3.       Mengenali pertolongan baik Allah
4.       Menghargai kurban Yesus
5.       Tdk berkompromi dengan Dosa
6.       Tidak melanggar perintah Allah
7.       menerima Rohkudus
8.       Penerimaan firman

Mensukuri nikmat yg di berikan, dan mendekatkan diri kepadanya, dan juga memiliki  identitas yang diakui oleh Tuhan Yesus, yaitu mengalami kelahiran baru yang dimeteraikan oleh Roh Kudus.  Selama ini masih banyak Kristen yang mengaku dirinya sudah lahir baru tetapi hidupnya masih belum menunjukkan perubahan atau tak mau mengubah pola hidupnya.  

Mungkin kita sudah terlibat dalam pelayanan, bisa mengajar dan memberitakan Injil, serta berbagi kasih kesaksian pertolongan Tuhan dalam hidup kita kepada orang lain;  tapi bisa saja hidup kita belum menyenangkan hati Tuhan karena cara hidup kita tidak jauh berbeda dari orang-orang di luar Tuhan.terkadang kita  hidup sesuai dengan kehendak Allah tetapi itu semua akan sia sia ketika kita menunjuk orang lain tdk sebaik, sepintar,  dan lain lain dan lain lainnya. (lihat contoh pemuda yg merasa telah melakukan semua perintah Tuhan)

   Alkitab menasihatkan,  "Baikah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri;  maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain."  (Galatia 6:4).  Hidup kekristenan adalah hidup yang penuh penyangkalan diri.  Apabila tak ada penyertaan sepenuhnya kepada Tuhan sulit bagi kita menyangkal diri, karena dalam penyangkalan diri ada harga yang harus dibayar:  perasaan, gengsi, reputasi dan juga kerendahan hati.  Selama kita masih menuruti jalan pikiran sendiri sukar rasanya menyangkal diri dan memikul salib bila Kristus benar-benar hidup di dalam kita, kita tidak lagi punya keinginan untuk menonjolkan diri atau bermegah terhadap diri sendiri.  Yang harus menonjol dan bersinar dari dalam kita adalah Kristus saja. 

Sebagai orang kristen, kita harus menyadari bahwa keselamatan itu adalah karya Allah. Kita bisa mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, bukan karena kehebatan dan kepintaran dari seorang.mudah mudahan  Pemahaman ini akan membuat kita terus-menerus mengucap syukur kepada Allah karena anugerah-Nya dan juga menghindarkan kita dari perasaan sombong di hadapan Allah atau pun manusia karena keselamatan yang telah kita terima.





Ref. TUK GKBI bulan September dan dari berbagai sumber