Jumat, 18 Maret 2016

PERJAMUAN MAKANAN BAGI JIWA



Sepsianto
Catatan dari sebuah renungan bulan Maret 2015



Perjamuan Kudus salah satu sakramen dalam keimanan kristen ini tak  asing di dengan oleh telinga setiap orang Nasrani, baik Protestan maupun katolik, namun dalam penyebutan sakramen ini berbeda beda kalangan Protestan menyebutnya “Perjamuan Kudus” Istilah "Perjamuan Tuhan" umumnya digunakan di kalangan Baptis, juga sebagian Methodis dan Anglikan evangelis. Dan di Indonesia sebagian besar kalangan Protestan menggunakan istilah "Perjamuan Kudus" atau  Istilah "Komuni", atau "Komuni Kudus" (Holy Communion), digunakan oleh beberapa kalangan yang berasal dari Reformasi Protestan  

Kisah mengenai bagaimana Yesus menetapkan perjamuan (atau ekaristi dalam katolik) pada malam sebelum Penyaliban (Perjamuan Terakhir) dicatat dalam 4 kitab Perjanjian Baru: ketiga Injil Sinoptik (Matius 26:26-28, Markus 14:22-24, Lukas 22:17-20) dan 1 Korintus 11:23-25.[2] Versi dalam Injil Matius dan Markus hampir sama, sementara versi Lukas sangat serupa dengan versi Paulus dalam 1 Korintus yang mana nampak lebih lengkap menjelaskan bagian awal dari Perjamuan.  Dalam liturgi ataupun doktrin Katolik ataupun Gereja Kerasulan baru (turunan dari Katolik) kejadian yang di lakukan oleh Yesus dan murid muridnya  sebagai titik awal Pelembagaan Perjamuan terjadi sesaat sebelum penangkapan Yesus. Hal inilah yang di jadikan dasar untuk perayaan perjamuan kudus.


Dalam kejadian itu ada banyak orang yang percaya ratusan bahkan ribuan yang percaya kepada Yesus, namun dalam hal perayaan perjamuan hanya mereka 12 orang murid yesus (Rasul Yesus ) yang terlibat dalam peristiwa pelembagaan itu, dalam hal ini gereja kerasulan baru meyakini dan mengimani bahwa dalam jawatan rasullah pelembagaan perjamuan kudus itu di lakukan, maka di dalam gereja kerasulan baru ada jawatan Rasul, hal serupa juga di yakinai sebagai pengutusan rasul ketika yesus  memberikan tugas kepada muridnya (Rasul) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa g  murid-Ku dan baptislah 1  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28 :19 pengtusan ini adalah pengutusan kepada murid muridnya (Rasul) 

Dalam masa sekarang perayaan perjamuan kudus adalah sebagai bentuk peringatan akan pengurbanan yesus dan juga bentuk dari sebuah persekutuan yang kekal dengan Yesus dan Allah   yoh 6 : 56    Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Artinya kita adalah kita di akui sebagi pengikut yesus dan yesus sendiri akan menyertai kita yesus hidup dalam iman dan kepercayaan yg kita miliki dia ada dalam hati danjiwa kita. dalam hal ini Roti ( adalah gambaran makanan) dan Anggur (Gambaran Sukacita) di mana Roti sebagai Tubuh kristus dan anggur adalah darah yesus . roti dan anggur adalah unsur pokok dalam perayaan ini.

Dengan ambil bagian dalam darahnya, kita di undang untuk menguatkan perjanjian baru yang telah Yesus adakan bagi pendosa. (itulah kurban Yesus)  Sementara pelayanan Kurban keimanan dalam perjanjian lama(Taurat) hanya mempunyai dampak yang menunda, sebab bukan Musa yang di sebut Roti Hidup (Yoh 6 : 32 ) tetapi Yesus lah Roti yang dari surga itu (Yoh 6 : 35 )  dalam halpemahaman dan kepercayaan, serta mengimaninya manusia baik masa perjanjian lama maupun perjanjian baru bahkan masa sekarang banyak orang yang tidak mempercayainya, hal ini telah di katakan yesus sendiri  pada masa itu Yoh 6 : 36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.    Orang orang pada masanya Yesus telah melihat sendiri teladan kehidupan yesus, mukjizat yesus, kehebatan yesus tetapi mereka tak mempercayainya, sehingga d nasehatkan kepada kita yang hidup di masa masa setelahNya seperti yang di katakankepada Thomas “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun Percaya.” (yoh 20:29) 

karena kepercayaan yang kita miliki akan menyelamatkan kita ,Meskipunu Allah ingin menyelamatkan semua manusia (1tim 2:4)  tapi hanya mereka yang percaya pada kematian,kebangkitan, dan datangnya yesus kembali yang mampu menikmati dampak yang membebaskan dari kurban kristus. Kepercayaan yang demikianlah yang di perlukan untuk ambil bagian dalam perjamuan kudus dengan penuh kepatutan.



Ref : TUK Maret 2015 & wikipedia.org