Jumat, 10 Maret 2017

KESMPURNAAN KASIH


Oleh : Sepsianto


Kasih, mempunyai makna yang sangat besar dan luas hal ini terkait dengan Kasih Allah kepada Ciptaannya (Manusia). Untuk itulah kiranya Manusia itu sebagai ciptaan juga wajib mengasihi Penciptanya. Hal ini di ajarkan Oleh para Pendahulu kita, seperti  yang di Ajarkan para Nabi dalam visi misi mereka mengenalkan penciptanya (( Taurat (Ul 6 : 5 )) Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

Dalam Perjanjian lama menuliskan kita sebagai ciptaan harus mengasihi Allah sebagai yang prioritas dengan segenap kemampuan fisik yang kita miliki yaitu , Hati, Jiwa dan kekuatan.  Hal ini di ajarkankepada seluruh umat manusia dari generasi ke generasi,  hingga ke generasi/Jaman Isa Almasih di sana Isa Almasih banyak membuat pengajaran yang menurut manusia pada saat itu terkadang membuat Pro dan kontra terhadap ajaran Nabi sebelumnya. Hingga Isa Almasi mengatakan Bahwa Kedatangannya Bukan Untuk Meniadakan Hukum Taorat tetapi menggenapinya.
 
Untuk itu Isa mengajarkan tentang kasih ini secara lebih Luas dengan pemahaman yang lebih tajam seperti yang tertulis dalam Injil Markus 12 : 30 & Matius 22 : 37  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap “akal budimu”. dalam Hal ini Isa Mengajarkan untuk mengasihi Allah secara mendetail , bahwa di dalam mengasihi Allah tidak hanya menggunakan Fisik saja, Hati,Jiwa dan Kekuatan tetapi harus menggunakan  “Akal Budi” sehingga manusia di dalam memahami Mencintai dan Mengasihi Allah Nya juga harus berpikir menggunakan Akal budi untuk masalah kepantasan, kepatutannya,sikap dan cara mengasihi Allahnya. Karena itulah Hukum yang utama dan terutama yaitu mengasihi Allah yang adalah Sang yang Maha Segala.

Tidak hanya sampai di situ Isa juga mengajarkan Untuk mengasihi Sesama manusia yang berorientasi kepada kasih kita kepada Allah,  yang berarti mengasihi sesama untuk menyenangkan, memulyakan Allah. Untuk itu Isa mengajarkan Selain mengasihi Allah sebagai Yang utama Manusia Juga Harus Mengasihi sesama Noya, karena Hal itu juga berkenan di hadapan Allah, Lukas 10 : 27 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Hal ini menunjukan bahwa Mengasihi sesama tidak  kalah penting Nya dengan Mengasihi Allah, karena kasih kita kepada sesama manusia bisa di jadikan  sebagai tolak ukur Kasih Ida Kepada Allah sang Pencipta.

Hal itu di ajarkan oleh Isa  yang tertulis dalam 1 Yoh  4 : 13 “Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang   dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” Hal ini menunjukan bahwa Manusia tidak lah bisa hidup dalam kesendirian harus ada interaksi dan bersosialisasi Hal Ni juga di tulis oleh seorang penulis besar Kalil Gibran Bahwa,
Relasi cinta kasih manusia menciptakan harmoni dalam kebersamaannya. 

Artinya antara individu yang satu dengan yang lain selalu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh. Keutuhan itu akan menjadi lebih bermakna jika manusia terlibat dalam kebersamaan. (Hubungan Sosial ) Dalam kebersamaan, antara pribadi yang satu dengan yang lain tidak saling meniadakan, tetapi menyelamatkan. Tidak saling menginjak, tetapi membantu; tidak saling menjajah, tetapi memerdekakan; tidak saling menipu, tetapi harus jujur; tidak munafik, tetapi menjadi otentik; tidak menjerumuskan, tetapi bertindak demi kebaikan, menyapa dan disapa sebagai saudara dan kawan, bukan sebagai penjahat dan musuh.

manusia sama-sama diciptakan oleh Allah, dengan demikian semua menjadi sama di mata Allah, dan harus hidup bersama dalam anugerah Allah. Secara horisontal Gibran melihat pentingnya hubungan atau relasi yang didasarkan pada cinta kasih di antara sesama sebagai ketentuan hukum kodrat yang berdasarkan prinsip-prinsip moral tertentu seperti kebaikan, kebenaran, keadilan dan kedamaian.

Sebab dalam kebersamaan itulah manusia sesungguhnya dapat menghayati dirinya sebagai individu. Jalan bersama menuju Allah dalam praktisi nya berarti mengamalkan cinta kasih dalam kehidupan ini secara nyata.  ( Iman Tanpa Perbuatan pada hakikatnya Mati  Yak 2 :17, 20, 22, 24, 26) Dalam Hal kasih Isa cukup serius mengajarkan kepada Murid muridnya dan Masyarakat kala itu, bahkan di ajarkan pula untuk mengasihi musuh musuh kita hal ini di tuliskan dalam Matius 5 : 44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu “  kesempurnan kasih inilah yang akan mendapatkan kedamaian dunia dan akherat jika kita benar benar bisa melakukannya.


Penulis ingin menyampaikan dan Mencoba menyapa Saudara dan Saudari lewat tulisan ini.

Semoga tidak hanya menjadi Pepatah, Pepetih sebab belajar kita pada Allah nan maha kasih, berkaca kita pada IA dengan kasihnya, yang terhormat, Putih, yang menjadikan kita terus berupaya agar ridhonya dapat terraih. Ridho Allah. Allah ku .. Allah kita semua yang tak pernah memandang kekotoran manusia , selain dengan pengliatanNya yang maha jernih