Oleh : Sepsianto
Catatan dari sebuah ibadah
Dasar Firman 1 Korintus 14 :15
Jadi apakah yang harus ku
perbuat…? Aku akan berdoa dengan Roh ku ,tetapi aku akan berdoa juga dengan
akal budi ku, aku akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi
dan memuji juga dengan akal budi ku.
Frman kali ini adalah merupakan
surat rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus yang sedang di landa
masalah yang berujung pada sebuah
perpecahan di antara jemaat, dimana salah satunya adalah mempersoalkan
tentang “ Karunia karunia Roh” di mana dari kedua belah kubu yang bersengketa
merasa bahwa karunia yang di milikinya adalah yang paling baik, sehingga lebih
Rohani lebih religius dan sebagainya, di satu sisi yang memiliki karunia untuk
berkata kata dengan bahasa Roh menganggap bahwa dirinya lebih baik dari pada
yang tidak bsa berbicara dengan bahasa Roh, demikian juga yang mempunyai
karunia untuk bernubuat memunyai pandangan yang sama bahwa dirinya lebih baik
dari pada berbahasa roh. dari kejdian ini maka menjadi dua kubu pengikutan
jemaat sebagian berpihak kepada Paulus, sebagian kepada apolos, dalam hal ini
sebenarnya antara paulus dan apolos tidak ada masalah tetapi yang bermasalah
adalah jemaat di Korintus, mereka menilai nilai sendiri dan membuat blok antar
mereka sendiri.
Maka untuk itulah di dalam Nas kali ini 1 Korintus 14:15 paulus menekankan kepada sidang jemaat di
korintus bahwa dari karunia karunia yang di miliki kedua duanya adalah baik dan
tidak ada yang ebih baik daripada yang lain, didalam ayat 15 ini dengan jelas
paulus menasehatkan bahwa ,
1. “Aku
akan berdoa dengan Rohku,tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budi ku” dalam
hal ini jelas bahwa Berdoa dengan ROH di sini di sampaikkan bahwa ketika kita
berdoa dengan menggunakan roh artinya pembicaraan kita dengan Allah itu
melibatkan atau membicarakan hal al yang Rohani seperti misalnya, bahwa kita
merinduan kedatangan yesus yang kedua kali untuk menjeput pengantin Tuhan,
artinya kita ingin memohonkan agar ketika Tuhan Nanti datang kita bisa di ambil
patut/menjadi yang sulung 9 Artinya dalam doa kita berorientasi kepada hal hal
yang Rohani/Keselamatan Jiwa kita) tidah hanya berupa permohonan permohonan dan
permintan yang bersifat jasmanai( Sandang Pangan,papan,Karir, Jabatan dll )dan
juga dalam Doa (pembicaraan kita dengan Allah) ini juga tidak ego centris yang
hanya memikirkan keselamatan diri kita sendiri tetapi juga memikirkan atau kita
mohonkan tentang keselamatan orang lain baik yang sudah mengenal kristus
ataupun belum. Itulah yang di sebut berdoa dengan Roh. karena ketika berdoa
secara berjemaah dengan melibatkan juga orang lain maka orang lain juga harus
tahu dan mengerti apa yang kita doakan sehingga bisa meng AMIN kan atas doa doa
itu. Bandingkan dengan ( 1 kor 14:16), sebab didalam berdoa di harapkan
untuk tidak” Salah” dalam berdoa kenapa
salah dalam berdoa, lalu apakah ada doa
yang salah, ia tentu saja doa kita akan salah jika di dalam doa doa kita hanya
berorientasi hanya kepada hal hal duniawai kebutuhan hidup tidak memikirkan hal hal yang Rohani(Roh) bandingkan dengan ( yakobus 4:3) tetapi selain
menggunakan roh dalam hal berdoa juga
harus menggunakan” Akal Budi “
sebab
dalam berkomunikasi dengan Allah adalah halhal yang baik hal hal yang rohani
tetapi yang jasmani juga di bicarakan akan tetapi ketika berbicara hal yang
duniawi kita juga harus menggnakan Akal budi, sudah jelas kita tidak bisa
ketika kita memohon tidak seolah olah mengdikte Tuhan, Ketika permohonan kita
belum terpenuhi lalu kita menghujat Tuhan Bahwa Tuhan Tidak adil,Tuhan tida
mengasihi aku, aku sudah rajin beribadah dll tapi permohonanku tidak di dengar
dll. Mari kita juga realists dalam pembicaraan kita dengan Allah, kita
mempunyai kedekatan dengan Aallah kita dan kita bisa memanggilnya Bapa, ketika misalnya hubungan antara ayah dan
Anak, ketika sang anak meminta segala sesuatunya apakah emudian sang ayah
langsung memberikannya…? Tentu tidak, kenapa karena KasihNya kepada Anak
anaknya sehingga Ayah/bapa kita mempunyai kebijakannya untuk memberikan segala
sesuatunya yang terbaik bagi anak anak nya. Sebagai contoh ketika seorang anak
kelas 6 SD meminta kepada ayahnya untuk di belikan Motor, ketika Ayahnya tidak
memberikannya apakah itu bahwa sang ayah tidak menyayangi Anak nya…? Justru
sebaliknya Karena KasihNya itulah maka tidak di berikannya. Karena sang
Ayah/Bapa memikirkan segala sesuatunya mungkin bisa saja hal itu membahayakan
si anak, atau si anak bisa celaka dll. Untuk itulah di dalam setiap pembcaraan kita
dengan Bapa Kita (Allah) juga harus dengan akal budi .
2. aku
akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi dan memuji juga
dengan akal budi ku.
Demikian juga
halnya dengan menyanyi dan memuji Allah didalam segala pujian dan nyanyian kita haruslah
berorientasi ke hal hal yang rohani tapi tetap dengan menggunakan akal budi
kita. Sebab nyanyian atau puji pujian meng agungkan dan meluhurkan dan mengakui
kebesaran sang pencipta kita. Pujian /nyayian bukanlah “jampe” atau hannya
sekedar ritual tetapi harus keluar dari dalam hati untuk mengakui kebesaran sang maha kuasa.
Itulah yang
menjadi surat Rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus perihal Karunia
Karunia Roh, dalam hal ini di bagi menjadi 2 hal
1.Karunia
karunia Motifasi
P
Karunia Berkhotbah, P
Karunia Mengajar, P
Karunia Bernyanyi/Memuji, P
berkata kata dengan hikmat dll
2.Karunia
manifestasi/ yang bisa bikin tanda tanda Heran
P
Berbahasa Roh, P
Karunia Penyembuhan dll
Nah jika di
tanya seperti halnya sidang jemaat di korintus , Tinggi mana antara Karunia
Motifasi atau Manifestasi….? Ini yang kemudian menjadi menarik Rasul paulus
mengatakan, bahwa kedua duanya adalah sama, tidak ada yang lebh baik dari pada
yang lain, tetapi ada yang lebih baik dari keduanya yaitu “KASIH” ( 1 Kor 13 :
12)
“ Sekalipun
aku dapat berkata kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malekat, tetapi
jika aku tidak mempunyai ‘KASIH” aku
sama dengan gong yang bergumandang dan canang yang gemrincing,”
“ Sekalipun
aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun
aku memiliki IMAN yang sempurna untuk memindahkan gunung , tetapi jika aku
tidak memiliki KASIH aku sama sekali tidak berguna. ( 1 Kor 13 : 1-2)
Inilah
pernyataan Rasul Paulus tentang karunia karunia Rohkudus. Sangat jelas dan bisa
di mengerti dengan Roh ataupun Akal Budi.
Depok 2/8/23