Sepsianto
Dari sebuah kebaktian tengah minggu 20/2/13
dan minggu 24/2/2013
Rasa Peduli atau kepekaan kembali di tekankan pada firman
sore hari ini. Jika kita lihat di tulisan sebelumnya yaitu pada renungan
Natal 2010 juga menekankan tentang rasa peduli atau kepekaan dalam sebuah
perkembangan keimanan kita, untuk keberlanjutan iman itu sendiri.
Tetapi kali ini lebih menitik beratkan mengenai
kepedulian kita akan keselamatan jiwa kita karena mendekati Kebaktian istimewa
yg akan jatuh pada 3 maret nanti.
Rasa
peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama KASIH. Tanpa adanya
kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang.jika di lihat
dari kaca mata Sosial; Apa yang di maksud dengan
kepedulian ..? kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan
orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain ( Empati ) dan
peduli adalah soal bagai mana kita memperlakukan sesama kita.lalu apakah
hubungannya dengan kemajuan dan perkembangan keimanan kita dengan kepedulian,
hal ini juga akan sangat mengalami kendala jika kita tidak
bisa memelihara kepedulian kepada sesama baik itu sesama anak anak Allah
ataupun Sesama manusia. jadi kepedulian sangat di utamakan dalam rangka
menunjang pertumbuhan keimanan kita. kita ambil sebuah contoh jika kita
melihat sudara/i kita seiman yg sedang dalam kesusahan (secara materi maupun
moril ) lalu kita sebagai saudara/i seiman tdk ada yg peduli. Apakah itu
cerminan dari anak anak Allah ? tentu bukan.
Kepekaan
dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting yg wajib dipunyai manusia .
pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain Kedisiplinan,
kerendahan hati, cinta kasih , keramahan, kebaikan hati dan sebagainya.
Kebahagianan yang dialami manusia sebagaian besar adalah hasil
kepekaan dan kepedulian orang tersebut terhadap perasaan,
kesempatan dan kebutuhan orang lain dan dunai di sekitar nya. Untuk dapat
bersikap peka dan peduli di butuhkan tingkat kematangan kepribadian
tertentu. Di sinilah
peranan anak anak Allah di butuhkan karena telah mengerti betul bagai mana
Hukum kasih yg di ajarkan Yesus.
Menunjukan
kepedulaian, bersikap baik hati, mau berbagi, menolong dan memberi adalah cara
cara kita untuk menunjukan bahwa kita peduli. Peka yang di bicarakan di sini
bukan berarti sikap orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya (
Self-centered ) sehingga mudah tersinggung perasananya , jika demikian bagai mana mungkin
orang bisa mengenal pribadi Yesus kristus Tuhan dan juruselamat.? melainkan sifat orang yang perhatiannya tertuju keluar,
kepada orang lain yang mudah merasa iba kepada orang lain ( extra-centered
sensitivity ) kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya
dan menempatkan dirinya di dalam orang tersebut atau menyelami perasaan dan
kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang di perlukan
untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya sehingga saudara/i kita bisa tetap
bertahan sehingga dapat bertumbuh keimanan,seperti nas
sore ini bisa di garis bawahi
Matius
25:37,40
Maka
orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi
Engkau minum? […] Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk
Aku.
Dalam kisah ini seorang raja memberikan perumpamaan
tentang orang yg menurut dan yg tidak menurut:
Menurut:
Raja
awalnya berkata kepada “yang diberkati”(ayat 34), yang mewarisi kerajaan
Allah, yakni mereka yang akan hidup di dalam persekutuan bersama Tuhan Yesus
Kristus:“Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu
melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (ayat 36). Mereka
yang diberi upah, bertanya kepada raja, kapan mereka telah melakukan
semuanya itu. Sudah jelas, bahwa mereka tidak menyadari
perbuatanperbuatan
yang
demikian. Namun raja menjelaskan
nilai tinggi perbuatan mereka: “Sesungguhnya
segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina
ini, kamu telah melakukannyauntuk Aku” (ayat
40).
Dalam hal ini bisa kita petik pelajaran bahwa
kepekaan,atau kepedulian kita yang dengan tulus , iklas tanpa membeda2kan siapa
yg pantas, tanpa pamrih akan mendapatkan berkah dan upah dari Allah Bapa kita.
Tdk Menurut :
Selanjutnya
perumpamaan itu berbicara tentang mereka yang tidak bertindak sesuai dengan
citra
raja, yakni mereka tidak datang kepada yang lapar, haus, asing,
telanjang, sakit atau yang di dalam penjara. Raja mengubah jawaban yang telah
ia berikan kepada “yang diberkati” dan menunjukkan kekurangan apa yang
terlihat: “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk
salah
seorang
dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (ayat 45).
Sudah jelas sekali bahwa yg akan di dapat dari sini
adalah sebaliknya dari yg menurut tadi untuk itu Kepekaan
dan kebijaksanaan ini yg semakin di lupakan oleh sebagian Manusia Pada umumnya
dan ini pun terkadang bisa kita lihat dalam lingkungan kita sendiri ( Sidang
Jemaat ) Kepedulian, kepekaan terhadap saudara sudari kita kadang terabaikan,
terlupakan oleh kesibukan dan aktifitas yg lebih kepada kepentingan diri
sendiri, atau bahkan karena Status social atau bahkan latar belakang pendidikan
yg kita miliki sehingga kita merasa “LEBIH” dari
pada orang lain, sehingga sering kali kepercayaan /keimanan itu menjadi tidak hidup
dalam diri kita , Hal inilah yg patut kita waspadai , apa lagi
menjelang kebaktian isti mewa di harapkan kita masing2 mengambil peranan untuk
lebih peka serta peduli kepada saudara/i kita yang telah mendahuli kita,,
bahkan terlebih lagi untuk lebih peduli kepada jiwa2 yang masih terikat/
terbelenggu yg membutuhkan kelepasan serta mengenal pengajaran
keselamatan itu.
Coba kita lihat apa yangtertulis dalam Filipi 2
:2-3 karena itu sempurnakanlah sukacitaku
dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri”
Sehati dalam pengikutan kepada yesus , sepikir bahwa kita
adalah semua sama bagian dari ciptan allah yg bernaung di bawahNyadan apa yang
kita lakukan akan mendapatkan upahnya nanti, satu jiwa dalam kemanungalan dan
satu tujuan yaitu kerajaan Allah yang di sebut SURGA.
Kunci
yang paling penting dalam kita mengajarkan kepekaan dan kepedulian ialah bagai
mana sikap kita untuk tidak gampang menyerah dengan senantiasa bersabar, serta
tidak mengharapkan hasil yang terlalu singkat sebab semuanya perlu proses . saudara dan saudariku Orang yang benar benar mengerti
dan memparktekan, kepekaan, kepedulian kepada orang lain , tidak akan
berprasangka sedikitpun dan tidak akan membeda bedakan dan menilai Ras,warga
negara, agama, Warna kulit, atau orang mana yang pantas menerima apa yang
ia beri dengan sukarela dan sungguh sungguh, jika ia memberikan dengan hati dan
di dalam nama Allah atau Amal di dalam Jiwa nya. Nah dalam hal ini kita
sebagai anak anak Allah sudah mengerti benar apa belum dengan Hukum kasih,
dalam hukum kasih di ajarkan kepada kita untuk kita dapat mengasihi sesama
Manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri.hukum kasih tidak mengenal
Ras, Agama, Warna kulit, tua, muda, tingkat social, dan Pendidikan. Bahkan kita
di harapkan dapat mengasihi bagi mereka yg memusuhikita, menghujat kita. Di
sinilah kita bisa bekerja dalam Ladang Allah
Kita
berpikir bahwa Sikap dan insting alami untuk menolong orang lain datang
bukan karena kita mencari keuntungan, atau mengharapkan imbalan atau sesuatu yg
lain , melainkan kita merasakan “Untukitulah manusia Hidup” (maaf “Hukum
Kasih”) hukum kasih
tdk berbicara sesama Kristen tetapi berbicara sesama Manusia, kemudian kita dapat mengambil langkah untuk belajar Peduli ,lebih
peka kepada orang lain. Saya berpikir
bahwa sekali orang telah peduli, peka ia telah menambahkan
nilai kepada orang lain , berarti mereka telah menemukan martabat manusia yang
paling mendasar. Bukanlah Kita Kaya
atau Miskin, Buta huruf atau terpelajar, Seorang Kristen, Muslim , Budha,
Hindu atau apapun Agama yg kita anut .
kebutuhan manusia yang mendasar adalah Kemampuan untuk memberi,Peduli, dan
peka tidak peduli kedudukan sosial
atau ekonomi mereka, untuk menjadi manusia.
Suara
Kristus berlaku untuk jiwa jiwa yang di alam barsah ,
Dengan
Tuhan Yesus Kristus, untuk pertama kali firman dapat terd e n g a r, yang
mengaruniakan
kehidupan yang kekal pada saat menerimanya dengan percaya. Hal ini terjadi pada saat Ia berkhotbah kepada orangorang sezaman-Nya; setelah kematian-Nya pada kayu salib Ia berkhotbah kepada
orang-orang mati di dalam penjara (band. 1 Ptr. 3:19; 4:6) dan firman-Nya yang memberikan
kehidupan terdengar hingga sekarang. Hal ini akan terus berlanjut hingga akhir Kerajaan Damai Seribu Tahun (band. Yoh.5:28).
kehidupan yang kekal pada saat menerimanya dengan percaya. Hal ini terjadi pada saat Ia berkhotbah kepada orangorang sezaman-Nya; setelah kematian-Nya pada kayu salib Ia berkhotbah kepada
orang-orang mati di dalam penjara (band. 1 Ptr. 3:19; 4:6) dan firman-Nya yang memberikan
kehidupan terdengar hingga sekarang. Hal ini akan terus berlanjut hingga akhir Kerajaan Damai Seribu Tahun (band. Yoh.5:28).
terlebih
lagi menjelang kebaktian istimewa yang jatuh pada tanggal 3 Maret nanti,
kepekaan dan kepedulian kita lebih di fokuskan lagi kepada orang orang yang
telah mendahului kita, untuk kita mengundang, memamnggil, mengajak mereka untuk
bisa menikmati kemurahan yang Allah sediakan bagi mereka. kita sebagi perantara
mereka di harapkan lebih peduli, kepada saudara saudari kita yg telah
mendahului kita terlebih lagi bagi mereka yang belum mengenal pekerjaan Allah
dg kemurahaannya, yang masih terbelenggu, terikat oleh dosa dosa semasa
hidupnya dan belum mengenal kemurahan Allah.
Ada
dua kelompok yang mesti kita undang, kita panggil mereka adalah :
1.
Adalah Mereka yang telah Lahir 1 Kali dan Mati 2 Kali.
Lahir 1 kali adalah mereka telah di lahirkan di dunia ini melalui rahim
ibu mereka Mati 2 kali yaitu Mati secara jasmani yaitu telah
meninggalkan dunia ini dan mati yang kedua adalah mati secara Ke imanan, karena
mereka belum mengenal, keselamatan yang Allah berikan. sehingga mereka belum
bisa di kategorikan pewaris kerajaan Allah. ini yg perlu kita doakan kita
undang jika memang mereka mau untuk mendapat kemuarahan /keselamatanitu.
contoh : mereka yg mendengar kabar sukacita tetapi memusuhinya
: Mereka yg sama sekali tdk pernah mengenal pengajaran kristus dll
contoh : mereka yg mendengar kabar sukacita tetapi memusuhinya
: Mereka yg sama sekali tdk pernah mengenal pengajaran kristus dll
2.
Adalah mereka yang Lahir 2 Kali dan Mati 1 Kali
Lahir
2 kali : kelahiran yang pertama adalah mereka terlahirkan kedunia ini melalui
rahim ibu mereka, danlahir yang kedua yaitu Di Lahirkan kembali melalui Roh
Baik itu Baptisan dengan Air dan baptisan dengan Roh (Kematrean) dan mati
sekali yaitu mati di dunia ini tetapi belum mati secara Rohani.
contoh : mereka yg murtad ( telah mendapatkan kelahiran baru tapi meninggalkannya)
: telah menerima lahir baru tetapi meniggal dengan bunuh diri
: telah menerima lahir baru tetapi tdk lagi menyambungkan diri dg persekutuan dll
contoh : mereka yg murtad ( telah mendapatkan kelahiran baru tapi meninggalkannya)
: telah menerima lahir baru tetapi meniggal dengan bunuh diri
: telah menerima lahir baru tetapi tdk lagi menyambungkan diri dg persekutuan dll
Saudara/i
selain kita peduli dan peka kepada sesama kita yang masih hidup kita di
tekankan lebih peduli dan lebih peka lagi bagi mereka yngtelah berada di
Alam penantian yaitu di Alam barsah.
Peduli
kepada orang lain seringkali tidak cukup hanya sebatas kata-kata, tetapi sebuah
perbuatan pun diperlukan untuk membantu mereka secara nyata.Karena Iman Tanpa
Perbuatan Pada Hakekatnya Imanitu Mati. Kerinduan untuk memberi bukanlah
tergantung dari seberapa besar harta milik kita, tetapi seberapa besar
kepedulian kita terhadap penderitaan orang lain
Nyatakanlah hukum kasih kepada dunia sehingga kasih
kristus bisa di kenal banyak orang.