Dasar : Yoh 4 :28,29
Dari sebuah kebaktian Rabu 14/8-13
Banyak pelajaran yg bisa kita petik atas perjumpaan Yesus
dengan seorang samaria di sumur yakub, dari mulai keputusan yesus yang
kontrofersi ( secara Lahiriah ) “berbicara
dg permpuan samaria” pada hal pada masa itu
yang menganggap dirinya orang orang saleh, ahli ahli taurat, ulama ulama
adalah orang orang yahudi. selian suku/bangsa yahudi dianggap kafir. Sehingga
di sana terlihat jelas secara kasat mata
mulai dari pergaulan , lingkungan bahkan
jalan yg harus di lewatipunpun. Berbeda anatara orang yahudi dengan
suku/bangasa lain ((bahkan satu sama lain menghindari untuk berjalan di jalan
yang sama (berpapasan sekalipun)).karena dalam tradisi Yahudi
pada waktu itu seorang rabi tdk
boleh berbicara dengan seorang perempuan , bahkan orang 2 yahudi tdk boleh
bergaul dengan orang2 non yahudi.
itulah kebiasaan kebiasaan tradisi tradisi yang di
lakukan pada saat itu, hingga pada suatu saat Yesus sebagai keturunan bangsa
yahudi melalui jalan yg biasa di lalui oleh orang orang samaria ( yg di anggap
kafir pada saat itu) tetapi kasih yesus menembus,batas batas, dinding dinding
yng membatasi itu semua, hal ini menunjukan kepada kita bahwa kasih Yesus tdk berdasarkan Tradisi, kebiasaan kebiasaan
( Tradisi, Suku, Ras, Agama Sekalipun) dan perjumpaan yesus di sumur yakub ini
bisa kita ambil dan petik pelajaran Kasih Yesus kasih Kita tidak terbatas oleh
Ruang dan waktu sehingga tidak ada batas batas yg bisa membatasinnya. Hal ini
terlihat dari perempuan samaria yg nota bene di anggap kafir oleh orang orang
yahudi tetapi yesus menjalin komuinikasi sampai dengan pernyataannya sebagai
Mesis , Komunikasi Yesus dengan perempuan ini di awali dari sebuah pembicaraan
yang sederhana (lahiriah ) sampai kepada pembicaraan pembicaraan yang religius.
Hal ini bisa kita ambil pelajaran bahwa pengabaran pengabaran injil juga dapat
di beritakan nkepada orang lain (non kristiani) karena kabar keselamatan, kabar
kesukanan di beritakan kepada siapa saja bagi orang orang yng mencari Allah dan
keselamatan yg di janjikannya.
Jika kita ingat Hukum kasih yang ke dua ( Kasihilah
sesama mu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri) hal ini jelaslah
sudah apa yg di nyatakan yesus dalam perjumpaannya dengan seorang perempuan
samria di sumur yakub, bahwa kasih nya tdk terbatas ruang dan waktu , Tradisi
suku, ras bahkan agama sekalipun, sebab di dalam hukum kasih yg yesus berikan /
ajarkan bukan “kasihilah sesamamu Yahudi/ atau sesamamu kristen. Tetapi batas
batas itu tdk lagi berlaku jika kita memang ingin mewartakan kabar keselamatan
itu dalm setiap perjumpan perjumpan kita dengan orang lain.
Itu semua tentu tidak berdasarkan hanya keinginan hawa
napsu kita untuk mengkristenkan orang(mengkristenisasi) akan tetapi itu semua
berdasarkan dorongan dorongan Allah. Sehingga kita bisa benar benar menjadi
saksi saksi yang peka terhadap lingkungan secara umum tdk terbatas pada
lingkungan dan komunitas kita(Kristen) sehingga kita bisa menjadi cermin dari
pribadi Yesus, yg bisa di lihat dalam Prilaku, Tindak tanduk, sikap, kita dalam
segala hal(membiarkan hati kita yg di penuhi oleh kasih yesus untuk berbicara)
bukan ego kita bukan karena kemampuan kita tetapi itu semua oleh dorongan
dorongan Allah, sehingga kita bisa menjadi surat Kristus di dunia ini yg bisa
di baca oleh setiap orang yang melihatnya.
Untuk itu ada mempunya 4 pilar untuk melakukannya yaitu
dengan P4 :
1.
PENDOSA
Kita harus sadari betul sebelum
kita melakukan segala sesuatunya bahwa itu semua adalah dorongan dorongan Allah
dengan kasihnya. Bukan dari kemampuan kita , bukan karena tingginya pendidikan
kita, bukan karena kepintaran /keahlian kita untuk menyampaikan kebenaran
Allah. Kita harus menyadari di depan Allah kita juga termasuk orang orang yang
berdosa yg tidak bisa melakukan 100 % kehendak Allah, kita adalah keturunan
adam yg berdosa. Sehingga kita serahkan semuanya apa yang akan kita sampaikan
dalam perjumpaan perjumpan kita dengan orang lain itu berdasarkan tuntunan,
hikmat, dan karunia Allah.
2.
PENUTUR
“Tututr kata” merupakan salah
satu hal yang sangat penting dalam sebuah komunikasi, Jika kita sudah berserah
diri dan menyadarai betul siapa diri kita di hadapan allah dan menyadari bahwa
yg bekerja dalam setiap perjumpaan perjumpan itu adalah oleh dorongan dorongan
Allah dengan kasihnya,kita di harapkan menjaga itu semua dengan tuturkata yang
baik sehingga kita dapat menjadi penutur penutur yang baik , karena kita
mempercayai bahwa mulut kita di pinjem Allah untuk menyampaikan segala
sesuatunya, sehingga orang yg mendengarnya pun menyadari dan merasakan bahwa
itu semua berdasarkan kepercayaan. Kemudian menjadi mungkin untuk membiarkan
sesama untuk ambil bagian dalam kepercayaan kita, kehidupan doa,pengandalan
kepada Allah, keyakinan dan pengharapan akan hidup kekal.
3.
PEWARTA
Kemudian kita di harapkan untuk
menjadi pewarta pewarta yang baik , untuk dapat mewartakan kabar sukacita, dan
kabar keselamatan. Jika kita merujuk pada ayat yang ke 18 di sana yesus mengatakan bahwa di dalam diri
kita telah terdapat mata air mengalir yang akan terus mengalir. Mengalir melalui
pewartaan dalam setiap perjumpaan perjumpaan kita dengan sesama manusia, tentu
di dalam segala sesuatu yang kita lakukan harus berorientasi pada nilai nilai
ilahi (Kej 25:29-34). Tentunya kita
ingin menempatkan Allah di titik pusat kehidupan kita, bukan diri kita yg
menjadi titik pusat dan menjauhi perkara
perkara yang tidak berkenan di hadapan Allah. Sehingga apa yang kita wartakan
melalui perjumpaan perjumpan kita bukan pandanga hidup kita dan selera kita
sendiri, melainkan berdasarkan dorongan dorongan Allah dengan kasihnya.
4.
PENGHUNI
Jika kesemuanya itu dapat kita lakukan kita boleh
berharap pada akhirnya nanti kita dapat menjadi penghuni penghuni tempat, di
mana tempat itu belum pernah terpikirkan oleh manusia, belum pernah di rasakan
kulit, bahkan belum pernah tewrbayangkan oleh benak manusia, tempat itulah
kerajaan damai 1000 tahun. Di mana kita bisa berharap untuk berada di sana
dengan mempelai jiwa kikta ya itu Yesus kristus yang telah mengasihi kita
dengan segala pengorbanannya.
ref : gambar di ambil dari logiayesus.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar