Catatan dari
sebuah kebaktian Rabu sore 30 Oktober 2013
Yeremia 32 : 40
Aku
akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa
Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan
akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut
kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.
Pada masa Ye remia, Allah berjanji
untuk mengikat suatu
perjanjian yang baru, suatu perjanjian
yang kekal. Kasih Allah kepada semua manusia adalah dasar untuk perjanjian kekal ini.
Allah ingin berada di dekat
manusia dan tinggal di dalam mereka
(band. Yer. 31:3,31–33). Apabila perjanjian Allah dengan manusia itu
kekal,
“Kekal” itu
berarti tidak terbatas oleh ruang dan waktu, firman Allah memang di tujukan
kepada bangsa israel yg di pebudak bangsa Mesir, Bangsa Israel merupakan bangsa
pilihan Allah, meskipun mayarakatnya juga pernah meninggalkan Allah dan
berpaling kepada dewa dewa, tetapi Kasih Allah tetap menuntun bangsa Israel
ini. Demikian juga halnya dengan kita pada saat ini yg juga merupakan Umat
pilihan Allah sehingga perjanjian Allah itu berlaku juga bagi kita saat ini,
untuk itu tidak hanya berlaku di masa lalu, melainkan juga di masa sekarang.
Kita sebagai
umat pilihan pada saat ini apakah kita
selalu berjalan baik sesuai dengan kehendak Allah, tentu saja tidak seperti
halnya bangsa israel di perbudak oleh bangsa mesir, demikian jaman/pada saat
ini kita memang merupakan umat pilihan sepertihalnya bangsa israel waktu itu
tetapi kita juga di perbudak oleh bangnyak bangsa yaitu :
Gaya hidup,matrialistis,budaya
komsumtif,
ketika kita
mengikuti gaya hidup maka kita akan
terus mengejar materi sehingga segala sesuatunya kita ukur, kita pandang dari
sudut pandang materi, sehingga di situ akan muncul sudut pandang yg
matrialistis, segala sesuatunya bisa beres dengan materi sehingga cenderung
menganggap orang lain rendah jika latar belakang sosialnya tdk sepadan atau
lebih dari dirinya, sehingga itu semua menumbuhkan budaya Komsumtif, dimana
segala sesuatunya bisa di beli sehingga
di sana akan muncul sikap yg aroga, tdk bisa mengerti/memahami org lain segala
sesuatunya bisa di beli dan tersedia,
sehingga budaya komsumtif ini, membunuh kreatifitas, kemandirian dan lain
lainnya, hal ini bisa kita lihat juga dalamkehidupan berbangsa di negara kita,
di mana masyarakatnya sudah memiliki budaya komsumtif : sehingga membuka
peluang untuk pasar dunia, di mana segala kebutuhan hidup dapat kita beli
tetapi bangsa ini menjadi tdk kreatif dan tdk menghargai produk sendiri. Sehingga
menjadi konsumen bukan produsen.
Kita semua telah
di jajah dan di perbudak oleh itu semua
sehingga kita melupakan tuhan kita meninggalkan tuhan untuk mengejar itu semua,
Gaya hidup,materi, dll. Tetapi kita boleh bersuka hati kita boleh lega karena
Allah mengasihi kita dan Allah ingin tinggal di dalam diri(hati) kita Allah
ingin dekat dengan manusia allah tdk akan membelakangi kita, tetapi Allah ingin
berbuat baik kepada kita,
Apa buktinya
jika Allah ingin melakukan semua itu Alllah ingin berbuat baik kepada
manusia...?
1.
Pengutusan Yesus kristus
Allah telah
banyak melihat kejahatan manusia, Allah telah melihat manusia banyak berpaling
dari Allah, untuk itu semua Allah
mengutus Yesus sebagai Penebus sebagai penyelamat umat manusia, Allah telah
menurunkan Anaknya yg tunggal untuk pembebasan dosa dosa kita.
2.
Pengampunan dosa
dan Perjamuan kudus
Sampai saat ini
kita masih di berikan kesempatan untuk menerima pengampunan dosa atas
pengurbanan yesus kristus yg rela mengurbankan dirinya demi kebebasan dosa dosa
kita, sehingga kita di bebaskan dari segala dosa yg telah kita lakukan.
3.
Pekerjaan Para
Rasul
Kita boleh berlega
hati karena sampai saat ini pun kita masih hidup di dalam pengajaran yesus
kristus melalui pengutusan nya kepada para rasul yg hidup sampai dengan saat
ini, sehingga kemurahan demi kemurahan banyak di tawarkan kepada kita. sehingga
kita dapat meraih firman, pengampunan dan perjamuan itu sendiri.
4.
Pencurahan
Rohkudus
Dengan masih
bekerjanya para rasul yang di utus maka kita pada saat ini dapat menerima
Pencurahan roh kudus melalui Baptisan Roh/kematrean suci. Sehingga kita dapat
di catat dalam kitab kehidupan, sehingga kita tercatat dalam Ahli waris
kerajaan Surga.
Dan mari kita klembali ke ayat yang ke 40 disana Allah berfirman “Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke
dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku”
Istilah “takut” di sini tidak
dipahami sebagai “rasa
takut, cemas”, atau Allah itu
menakutkan atau jangan kita anggap sebagai ancaman dll tetapi kita pahami
sebagai “Rasa hormat” dan penghargaan” kepada Allah karena Allah begitu baik
kepada manusia sehingga Allah pun yg sedemikian Agung, Maha dari segalanya
tetapi ingin tinggal di dalam hati dan jiwa kita, jadi mari lah kita pelihara Rasa Takut Akan
Allah dalam hati dan jiwa kita kita buka hati dan jiwa kita Agar Allah tetap
tinggal di dalam hati dan jiwa kita karena janji itu menandakan bahwa
kelangsungan yang kekal dari perjanjian yang baru itu di jamin oleh kesetianan
Allah, sehingga kita pun mendapat perkenan di hati Allah di Hadirat Allah,
sehingga kita dapat bersekutu dan manunggal dalam Kasih, dan kebaikan Allah.
wah pas bgt dong, kebetulan malam kamis saya gak berangkat jadi baca artikel ini aja lah,
BalasHapus