Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Kamis, 20 Maret 2014
Kamis, 13 Maret 2014
BERBAHAGIALAH ORANG YG MISKIN
Sebuah catatan dari
sebuah kebaktian 9 maret 2013
Oleh : sepsianto
Dasar Firman Matius 5 :
3
Berbahagialah orang yg
miskin di hadapan Allah, Karena Merekalah yang empunya kerajaan Surga.
Kata kata miskin identik dengan, Ketidak mampuan,
Kekurangan dan tidak ada hal yg bisa di banggakan itu sangat jelas kita lihat
dalam kehidupan secara jasmani, bahkan pemerintah juga telah menentukan
kriteria kriteria miskin, di mana seseorang di anggap miskin jika mempunyai
penghasilan 7000/hari atau sekitar 211.000.bulan. itu lah kriteria miskiin
secara dunia.
berlomba lomba untuk menjadi kaya bahkan tidak mau menyia nyiakan waktu sedikitpun karena berprinsip “Time is money” mereka yg mengejar kekayaan menganggap bahwa dengan kekayaan mereka memperoleh hidup yg bahagia benarkah demikian...? mari kita lihat cerita seorang yg kaya ketika hendak mengikut tuhan apa yg terjadi...dia tidak rela meninggalkan hartanya dan mengikut tuhan. Maka seperti yg tertulis di matius 6 : 21 karena dimana hartamu berada di situ juga hatimu berada.
Tetapi apa yg akan di bicarakan disini adalah bukan
membahas kaya tau miskinnya kehidupan Jasmani kita, mari kita bahas yg tertulis
di dalam :
Matius 5 :3
Berbahagialah orang
yg miskin di hadapan Allah, Karena Merekalah yang empunya kerajaan Surga.
Ada hal yg perlu kita ingatkan adalah bhwa hikmat nausia
tidak dapat mampu memahami kekuatan Allah, rahasia Allah tidak terungkap pada
hikmat hikmat manusia melainkan kepada mereka yang miskin secara rohani, lalu apa makna dari ayat ini jika
kita telaah dengan kaca mata dunia bagai mana mungkin orang yg miskin itu baha
gia, yang ada hanyalah penderitaan dan kehawatiran, tetapi bagaimna jika kita
lihat dari sudut pandang yg lain (secara Rohani ) dalam hal ini kita lihat
dengan kacamata rohani kita, jangan di
pahami secara harafiah, jika kita ilustrasikan seperti yg di atas bahwa
“MISKIN” berarti (KETIDAKMAMPUAN, KEKURANGAN, TDK ADA YG MEMBANGGAKAN) atau dengan
kata lain merendahkan diri kita di hadapan allah mari kita pahami Apakah artinya miskin di hadapan Allah? Bila kita
pelajari kata ini, kita mendapatkan bahwa sebenarnya kata 'miskin' itu sendiri
dalam bahasa Ibrani berarti 'kerendahan hati'. Artinya itu sendiri adalah
'kelembutan hati'. Anda bisa melihatnya misalnya di dalam Ams. 16:19 di mana
kata Ibrani untuk 'miskin' dalam konteks itu, sangat jelas adalah 'kelembutan
hati', atau 'kerendahan hati'. istilah miskin secara rohani mengacu kepada pengakuan
ketidak berdayaan dan ketidak mampuan berserah diri dan mengandalkan Allah,
Tetapi yang terpenting adalah kita harus tahu apakah kita tergolong yang miskin
atau kaya. Adalah tragedi besar bahwa beberapa orang yang miskin, namun
berpikir bahwa mereka kaya. Hal ini sering terjadi di antara orang Kristen,
terutama generasi sekarang.
Sepertihalnya orang yg miskin secara duniawi orang itu
pasti menyadari ketidakmampuannya di hadapan orang lain sehingga masih
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Berbeda dengan orang yg menganggap
mampu di dalam kehidupannya, di mana dirinya tidak lagi membutuhkan orang lain
karena merasa mampu.
Demikian juga kehidupan kita secara Rohani di hadapan
Allah, Allah berkenan kepada mereka yang
menyadari dirinya tidak mampu di hadapan Allah (andap asor) menyadari
dirinya adalah bukan apa apa menyadari bahwa hidupnya tanpa peranan Allah
tidaklah berarti, tidak lah berarti apa apa, sehingga merasa kurang merasa haus akan firman Allah sehingga ada usaha untuk selalu berusaha
untuk senantiasa datang kehadirt allah
dalam setiap kesempatan yg allah berikan, allah senang dengan orang yg miskin
karena tidak ada yg perlu di sombongkan , tidak ada yg di banggakan, tidak ada
rasa cukup sehingga terus berusaha, sehingga Satu-satunya
cara agar manusia dapat menjadi miskin di hadapan Allah adalah melalui
pertobatan dan menjadi ciptaan baru. “Pertobatan” kita harus
mulai dengan Mzm. 51:1: "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih
setia-Mu; hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah
aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku."
Sehingga andingnya
mereka yang miskin secara rohani di
hadapan Allah di gambarkan sebagai yang berbahagia karena mereka dapat menerima kemurahan Allah
dan kita dapat di perkenankan untuk bersama sama dengan Allah tinggal dalam
kerajaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Dari kiri ke kanan :Rs.Sadrah Suropranoto,Rs.Yotam Martosudarmo,Rs.Kepas Citrowiryo, Rs.Markam Martosudarmo,Rs.Tan Biangsing (hendra tansa...
-
Oleh : Sepsianto Catatan dari sebuah ibadah Dasar Firman Yakobus 1:23-24 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakuka...
-
Catatan dari sebuah Ibadah Oleh : Sepsianto Dasar Firman Yoel 2 : 28 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencu...