Jumat, 19 Januari 2024

PENGETAHUAN DAN IMAN

Renungan dari sebuah Ibadah

 oleh : Sepsianto

Dasar firman : Matius 2:10-11

Teks Alkitab di ambilkan dri kisah Bayi Yesus

Orang orang Majus mamengawali dengan menyatakan alasan mengapa mereka datang , kami telah melihat bintang – Nya di Timur dan kami datang untuk “ Menyembah DIA”

Jika kita lihat dari sejarah Orang – Orang majus orang orang pandai dan terpelajar mereka adalah ahli filsafat,kedokteran, Ilmu alam dan Astrologi mereka jauh jauh datang ke Yerusalem dari  Timur ( Babel/Media Persia atau tepatnya Ur-Kasdim/ Babilonia yang sekarang di sebut Irak) kita tahu orang majus adalah ahli perbintangan dan juga pandai meramal, sehingga ketika melihat Bintang mereka segera untuk dapat melihat bintang itu, karena mereka mengetahui dari berbagai sumber ( Nubuatan para Nabi ) sebelumnya tentang akan datangnya seorang raja di Yerusalem. Sehingga dari pengetahuna inilah mereka bergegas ketika melihat bintang itu untuk segera pergi di ayat ke 2

dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."


Yang menjadi perhatian kita adalah mereka memiliki pengetahuan akan datangnya Mesias, Raja segala raja dari pengetahuan ini orang orang majus mempunya “Iman” dan di tunntun Allah sehingga mempunyai keinginan untuk menyembah kepada seorang bayi, bagai mana bisa di katakan itu adalah Iman sebab jika mengengandalkan logika  jika hanya sekedar menyembah akan datangnya Raja pasti mereka akan berpikir bahwa Seorang Raja harusnya lahir di Istana dll, hal ini berbeda seperti yg di lihat oleh orang orang majus seorang bayi yg di lahirkan di palungan di kandang domba, akan tetapi mereka tidk menghiraukan hal ini, bahakan memberikan persembahan yang terbaik,  emas, kemenyan dan mur. (Ayat ke 11)

Jika Berbicara Pengetahuan Orang Orang Yahudi juga tidak kalah Pandai karena di antara mereka banyak Ahli Ahli taurat,Para Imam dan juga orang orang yang terkenal dengan pengetahuannya,mereka adalah ahli taurat mereka lebih tahu tentang nubuat para nabi dan hafal dan mengutipnya dengan cepat  tentang akan lahirnya sang Mesias sang Raja, bahkan dengan sangat detil memberi tahu herodes mereka memberi tahu Herodes  di Betlehem di tanah yudea. ( Ayat 5) Yang kemudian menjadi perbedaan Ahli ahli taurat dengan orang majus ini adalah “ Iman dan tuntunan Allah” yang merupakan karunia Allah, ini yang mereka tidak miliki karena apa..? karena mereka hanya megandalkan pengetahunanya sendiri saja tidak di sertai Iman dan Tuntunan Allah. Sama halnya dengan Herodes dia ingin tahu dan mengatakan akan ikit menyembah Nya, tapi itu hanya trik supaya tahu tempatnya dan ada motofasi yang lain bukan menyembah tapi ingin membunuhnya karea takut tersaingi dan lain lainnya.

Bagaimana dengan Kehidupan Kita saat ini Kita( Orang Orang Kristen ) adalah orang orang pilihan Allah degan tuntunan Allah kita memiliki pengetahuan siapa Yesus sang bayi kecil itu, dia adalah sang Mesias, sang Raja segala Raja, Sang Tabinb Agung, Sang Juru Selamat,Sang Imam Mahdi. Lalu posisi kita akan seperti orang majus itu atau sang Ahli Taurat, bayak di antara orang kristen yang masih mempertayakan Otoritas Yesus, ke IlahianNya,karena merasa pengetahunannya Lebih dari yang lainsehingga “AKU” nya lebih dominan. Mari kita belajar pada orang majus ini,

Selain pengetahuan mereka tunduk di bawah kehendak Allah di Bawah Tuntunan Allah yang merupakan Karunia, selain jarak yang jauh mereka Menyembah, bahkan mempersembahkan yang terbaik dari yang mereka miliki,

EMAS, ini adalah Logam Mulia yag melambangkan Kemulyaan yang berari juga pengakuan atas kemulyaan kristus dan mengakui Otoritas dan ke ilahiannya.

MUR/KEMENYAN adalah tanaman obat obatan di sini juga sebagi tanda pengakuan bahwa Yesus adalah Sang Tabib Agung yang akan menyembuhkan dan Menyelamatkan

DUPA yang melambangkan Keimam an Yesus sebagai Imam dari segala Imam ( Imam Mahdi) (Ibr 5:5-6)

Tidak hanya pengetahuan yang di berikan kepada kita akan tetapi tawaran keselamatan dan jaminan Hidup untuk bersama sama Yesus memerintah kerajaanya di Dunia yang Baru langit Yang baru dengan kehidupan yang baru.

Jumat, 11 Agustus 2023

ALLAH MAHA MELIHAT

 

Catatan dari sebuah ibadah 6 Agus 23

Oleh : Sepsianto

Dasar Firman

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"

Dalam firman kali ini kita tidak berbicara fakta sejarah tetapi ingin melihat dari sudut pandang” Iman dam Kasih” dalam hal ini pelajaran apa yag bisa kita petik dari kisah/sejarah “Abram” dan keluarga nya.

Seperti kita ketahui ketika Abram beserta dengan Istrinya Sarai melakukan perjalanan maka mereka berhenti untuk beristirahat.dan mereka berkemah, dalam peristirahatannya ini lah maka Sarai teringat akan janji Allah (Perjanjian Abarham dengan Allahnya) kepadanya Bahwa dia akan di karuniai keturunan yang banyak, sambil merenung sarai memikirkan suaminya yang mendambakan keturunan, karena hal inilah maka sarai memohon kepada suaminya Abram, untuk menghampiri kemah Budaknya “ Hagar” maka setelah itu mengandunglah Hagar oleh karena kehamilannya inilah maka Hagar Bertingkah mengolok dan menghina sarai yng tdk bisa mengandung. Oleh karena ulahnya lah maka Hagar di usir untuk menjau dari keluarga Abram. Sehingga pergilah dia, dalam perjalanannya meninggalkan keluarga Abram maka di jalan Hagar ini di temui TUHAN dan di sanalah Hagar menyatakan kepada “ Engkaulah El-Roi” ( Allah yang melihat.)

Ketika kita ingin belajar dari kejadian ini secara iman maka kita bisa melihat beberapa hal yang ingin kita pelajari dari dua sisi kehidupan dua perempuan ini :

1.“Sarai “

Ø   “Sarai” kita bisa melihat bahwa sarai hanya melihat dari keadaan  fisiknya saja saja , Ia tidak setia Tidak sabar, di dalam menantikan Janji Tuhan, sehingga dia megambil langkah langkah sendiri dan Tuhan memperhatikan hal ini Tuhan Melihat hal ini.

Ø  “Sarai” Egois dan tidak tahan uji dalam hal ini sarai yang meminta kepada suaminya untuk menghampiri budaknya tetapi sarai juga yang mengusirnya, ketika sarai melakukan keputusannya harusnya sudah tahu akan konsekwensi yang akan di terimanya akan tetapi ketika di uji dengan hinaan dari “Hagar” budaknya dia tidak tahan maka di usirlah budaknya itu.

2.Hagar

Ø  Hagar “Sombong” oleh karena seorang budahk yang kemudian bisa memberi keturunan kepada majikannya maka hagar kemudin sombong dan menghina majikan perempuannya dia lupa diri oleh karea hal ini lah maka ia terusir dari keluarga majikannya.

Ø  Tuhan Ttidak pernah melakukan perjanjian dengan Hagar dalam hal ini ( Keturunan) akan tetapi “Tuhan melihat” apa yang menjadi kesedihan nya maka Tuhan Melihat apa yang hagar rasakan kesedihannya maka Tuhan Melihat penindasan yang di lakukan “Sarai” Maka Tuhan Memberkatinya juga (Kejadian 16:11)

Ø  Hagar tetap di berkati walaupun bukan orang pilihan Tuhan untuk mengadakan perjanjian denga Allah maka konsekwensinya “ di berkati keturunannya akan banyak mendominasi umat manusia akan tetapi akan selalu ada konflik di antara mereka (Kejadian 16:12)

Jika kita ingin belaJar dan memahami dengan Iman kepada Allah maka kita hendaknya “ SETIA” dalam menantikan janji Tuhan karena kita yakin dan percaya semua janji Tuhan pasti akan di genapi , dalam penantian kita tidak boleh  “Egois” dan menggunakan keputusan kita untuk merubah keputusan(Janji) Allah , sementara kita juga bisa melihat bahwa Tuhan juga melihat Kondisi,situasi, keadaan kita bagaimana pun dan apapu Pergumulan kita semua “ Tuhan melihat” karena allah adalah “El-Roi” Allah yang maha melihat, untuk saat ini Allah/Yesus melihat setiap apa yang kita alami apa yg menjadi pergumulan kita, Allah saja memberkati Hagar walaupun sejatinya bukan orang pilihan Allah, apalagi kta yg adalah Anak Anak Allah, Orang orang terpilih.mungkin di sana sini dari berbagai lini/Aspek kehidupan secara sosial kita tidak mendapatkan keadilan, tetapi Allah mahamelihat, kita bisa mengandalkanNya dan kita masih dengan setia menantikan janjiNya.

 

ROH DAN AKAL BUDI

 Oleh : Sepsianto

Catatan dari sebuah ibadah

Dasar Firman 1 Korintus 14 :15

Jadi apakah yang harus ku perbuat…? Aku akan berdoa dengan Roh ku ,tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budi ku, aku akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budi ku.


Frman kali ini adalah merupakan surat rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus yang sedang di landa masalah yang berujung pada sebuah  perpecahan di antara jemaat, dimana salah satunya adalah mempersoalkan tentang “ Karunia karunia Roh” di mana dari kedua belah kubu yang bersengketa merasa bahwa karunia yang di milikinya adalah yang paling baik, sehingga lebih Rohani lebih religius dan sebagainya, di satu sisi yang memiliki karunia untuk berkata kata dengan bahasa Roh menganggap bahwa dirinya lebih baik dari pada yang tidak bsa berbicara dengan bahasa Roh, demikian juga yang mempunyai karunia untuk bernubuat memunyai pandangan yang sama bahwa dirinya lebih baik dari pada berbahasa roh. dari kejdian ini maka menjadi dua kubu pengikutan jemaat sebagian berpihak kepada Paulus, sebagian kepada apolos, dalam hal ini sebenarnya antara paulus dan apolos tidak ada masalah tetapi yang bermasalah adalah jemaat di Korintus, mereka menilai nilai sendiri dan membuat blok antar mereka sendiri.

Maka untuk itulah di dalam  Nas kali ini 1 Korintus 14:15  paulus menekankan kepada sidang jemaat di korintus bahwa dari karunia karunia yang di miliki kedua duanya adalah baik dan tidak ada yang ebih baik daripada yang lain, didalam ayat 15 ini dengan jelas paulus menasehatkan bahwa ,

1.      “Aku akan berdoa dengan Rohku,tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budi ku” dalam hal ini jelas bahwa Berdoa dengan ROH di sini di sampaikkan bahwa ketika kita berdoa dengan menggunakan roh artinya pembicaraan kita dengan Allah itu melibatkan atau membicarakan hal al yang Rohani seperti misalnya, bahwa kita merinduan kedatangan yesus yang kedua kali untuk menjeput pengantin Tuhan, artinya kita ingin memohonkan agar ketika Tuhan Nanti datang kita bisa di ambil patut/menjadi yang sulung 9 Artinya dalam doa kita berorientasi kepada hal hal yang Rohani/Keselamatan Jiwa kita) tidah hanya berupa permohonan permohonan dan permintan yang bersifat jasmanai( Sandang Pangan,papan,Karir, Jabatan dll )dan juga dalam Doa (pembicaraan kita dengan Allah) ini juga tidak ego centris yang hanya memikirkan keselamatan diri kita sendiri tetapi juga memikirkan atau kita mohonkan tentang keselamatan orang lain baik yang sudah mengenal kristus ataupun belum. Itulah yang di sebut berdoa dengan Roh. karena ketika berdoa secara berjemaah dengan melibatkan juga orang lain maka orang lain juga harus tahu dan mengerti apa yang kita doakan sehingga bisa meng AMIN kan atas doa doa itu.  Bandingkan dengan  ( 1 kor 14:16), sebab didalam berdoa di harapkan untuk tidak” Salah” dalam berdoa  kenapa salah dalam berdoa,  lalu apakah ada doa yang salah, ia tentu saja doa kita akan salah jika di dalam doa doa kita hanya berorientasi hanya kepada hal hal duniawai kebutuhan hidup  tidak memikirkan hal hal yang Rohani(Roh)  bandingkan dengan ( yakobus 4:3) tetapi selain menggunakan roh  dalam hal berdoa juga harus menggunakan” Akal Budi “  

     sebab dalam berkomunikasi dengan Allah adalah halhal yang baik hal hal yang rohani tetapi yang jasmani juga di bicarakan akan tetapi ketika berbicara hal yang duniawi kita juga harus menggnakan Akal budi, sudah jelas kita tidak bisa ketika kita memohon tidak seolah olah mengdikte Tuhan, Ketika permohonan kita belum terpenuhi lalu kita menghujat Tuhan Bahwa Tuhan Tidak adil,Tuhan tida mengasihi aku, aku sudah rajin beribadah dll tapi permohonanku tidak di dengar dll. Mari kita juga realists dalam pembicaraan kita dengan Allah, kita mempunyai kedekatan dengan Aallah kita dan kita bisa memanggilnya Bapa,  ketika misalnya hubungan antara ayah dan Anak, ketika sang anak meminta segala sesuatunya apakah emudian sang ayah langsung memberikannya…? Tentu tidak, kenapa karena KasihNya kepada Anak anaknya sehingga Ayah/bapa kita mempunyai kebijakannya untuk memberikan segala sesuatunya yang terbaik bagi anak anak nya. Sebagai contoh ketika seorang anak kelas 6 SD meminta kepada ayahnya untuk di belikan Motor, ketika Ayahnya tidak memberikannya apakah itu bahwa sang ayah tidak menyayangi Anak nya…? Justru sebaliknya Karena KasihNya itulah maka tidak di berikannya. Karena sang Ayah/Bapa memikirkan segala sesuatunya mungkin bisa saja hal itu membahayakan si anak, atau si anak bisa celaka dll. Untuk itulah di dalam setiap pembcaraan kita dengan Bapa Kita (Allah) juga harus dengan akal budi .

2.      aku akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budi ku.

Demikian juga halnya dengan menyanyi dan memuji Allah didalam  segala pujian dan nyanyian kita haruslah berorientasi ke hal hal yang rohani tapi tetap dengan menggunakan akal budi kita. Sebab nyanyian atau puji pujian meng agungkan dan meluhurkan dan mengakui kebesaran sang pencipta kita. Pujian /nyayian bukanlah “jampe” atau hannya sekedar ritual tetapi harus keluar dari dalam hati untuk mengakui kebesaran sang  maha kuasa.

Itulah yang menjadi surat Rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus perihal Karunia Karunia Roh, dalam hal ini di bagi menjadi 2 hal

1.Karunia karunia Motifasi

P Karunia Berkhotbah, P Karunia Mengajar, P Karunia Bernyanyi/Memuji, P berkata kata dengan hikmat dll

2.Karunia manifestasi/ yang bisa bikin tanda tanda Heran

P Berbahasa Roh, P Karunia Penyembuhan dll

Nah jika di tanya seperti halnya sidang jemaat di korintus , Tinggi mana antara Karunia Motifasi atau Manifestasi….? Ini yang kemudian menjadi menarik Rasul paulus mengatakan, bahwa kedua duanya adalah sama, tidak ada yang lebh baik dari pada yang lain, tetapi ada yang lebih baik dari keduanya yaitu “KASIH” ( 1 Kor 13 : 12)

“ Sekalipun aku dapat berkata kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malekat, tetapi jika aku tidak mempunyai ‘KASIH”  aku sama dengan gong yang bergumandang dan canang yang gemrincing,”

“ Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan  dan sekalipun aku memiliki IMAN yang sempurna untuk memindahkan gunung , tetapi jika aku tidak memiliki KASIH aku sama sekali tidak berguna. ( 1 Kor 13 : 1-2)

Inilah pernyataan Rasul Paulus tentang karunia karunia Rohkudus. Sangat jelas dan bisa di mengerti dengan Roh ataupun Akal Budi.

 

Depok 2/8/23

Selasa, 30 Oktober 2018

PERANAN UMAT KRISTEN DALAM MEMBANGUN TATA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI APLIKASI DARI IMAN


(HUMAN RELATIONSHIP RULES AS APPLICATIONS FROM FAITH )
oleh : Sepsianto


Upaya manusia  dalam membangun suatu hubungan dengan sesamanya bukanlah sesuatu yang setatis tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan kehidupan manusia itu sendiri yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu masyarakat, dalam bermasyarakat dan bernegara.  dalam tatahubungan sebagai manusia hakekatnya adalah sama antara satu manusia dengan manusia yag lainnya, yaitu setiap manusia di harapkan mampu menghayati dirinya sendiri sebagai induvidu dan menginginkan di perlakukan sebagai induvidu. konsep ini sudah ada ber ribu ribu tahun yang lalu di ajarkan oleh Isa Almasi ( Yesus ) seperti tertulis dalam Matius ( 22 : 37, 39).
Isa dalam mengajarkan Hukum Kasihnya. Selain mengasihi Allah  sebagai sang pencipta dan pemberi segala hidup umat kristen di tuntut untuk dapat mengasihi sesamanya bahkan lebih dari itu, tetapi juga untuk dapat mengasihi musuh. itulah hakekat induvidu, umat kristen dididik untuk tidak hanya memperlakukan sesamanya sebagai induvidu yang ingin di perlakukan semsetinya tetapi umat kristen di ajar untuk dapat memberikan lebih dari itu. di generasi berikutnya Paulus juga menuliskan hal ini dalam suratnya kepada jemaat di Roma ( 14 :7 ) Paulus mengajarkan bahwa kita hidup tidak untuk diri kita sendri tetapi juga untuk orang lain yang berorientasi kepada Allah.

Manusia di lihat dari sisi perlakuan juga  terdapat kesamaan berupa harkat dan martabat sebagai manusia yang memerlukan di hormati dan di hargai secara wajar dan manusiawi. sementara di sisi yang lain manusia juga mahluk sosial yang juga memiliki hakekat sosial  ( kebersamaan ) berupa kecenderungan untuk berada bersama sama pada suatu tempat dan waku yang sama dengan saling berinteraksi. kecenderungan inilah yang mendorong manusia hidup berkelompok yang di sebut masyarakat dalam bentuk yang lebih besar lagi di sebut Bangsa.

dalam menjalankan tata hubungan ini  manusia di tuntut untuk hidup secara harmonis  sehingga di perlukan  batasan batasan  masing masing induvidu, untuk menjaga harmonisasi bermasyarakat dan bernegara itulah hakekat moralitas. untuk memberi batasan batasan pada nilai nilai ini maka  manusia dicipta dengan mempunyai sifat Agama dan Kebudayaan sebaai patokan hidup demikian juga sifat Agama  jika tidak ada sifat agama sistem dan nilai kerohanian dan hidup kekal tidak ada patokan. maka melalui sifat agama  manusia membentuk suatu nialai yang mengatur hidupnya sesuai dengan prilaku yang bertanggung jawab hari depan dan hidup kekal, untuk mensikronkan keduanya manusia harus mempunyai sifat Kejujuran dalam menjalankan kehidupannya baik secara sosial budaya dan juga Agama karena kejujuran tidak datang dari luar, melainkan dari dalam diri manusia , ketika seseorang megakui kebenaran dalam hatinya ( tidak curang, iklas, rendah hati, tidak munafik) kejujuran adalah sikap moral yang sejati, yang berasal dari hati yang bersih dan di terjemahkan dalam tutur kata dan perbuatan. ( Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati Yak 2 : 26 ) maka jika ada Manusia yang berani jujur terlebih lagi jujur dengan dirinya sendiri (Pikul salib sangkaldiri ) adalah orang yang hebat karena kehebatan seseorang tidak di ukur dari seberapa tinggi pendidikan yang di peroleh, seberapa titel yang di raih bukan pula seberapa banyak harta yang di miliki tetapi bisa di ukur dari kejujurannya.

orang hebat tidak di hasilkan dari kenyamanan dan kemudahan tetepi melelui kesulitan demi kesulitan serta pengorbanan, ( Emas kilaunya dihasilkan dari pembakaran yang sangat panas dan  tempaan yang kuat )  dalam membangun suatu hubungan umat kristen harus membiarkan Tuhan berdaulat atas dirikita karena umat kristen dididik untuk dapat memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita sadar betul sebagai pengikut yesus segala konsekwensi dunia harus mampu kita tanggung, Ketika kerja kita tidak di hargai , itulah saatnya belajar ketulusan , Ketika kita di kecewakan setelah ber lelah lelah , itulah saatnya belajar kesungguhan hati, ketika hati kita di lukai, itulah saatnya untuk memaafkan, ketika kita kesepian, di kucilkan dan merasa sendiri, itulah belajar keteguhan, Jika semua keinginan di penuhi kapan kita belajar ke iklasan..? Umat kristiani dididik dengan ajaran untuk Dewasa dalam Iman maka Isa mengajarkan untuk “ Pikul Salib Sangkal diri” ini yang sangat berat, terkadang implementasinya adalah “Pikul salib Beladiri” di mana kita dalam bertindak walau kita tahu itu adalah salah tetapi selalu mencari pembenar dengan alasan yang bermacam macam bahkan terkadang mencari pembenar mengutip ayat ayat kitab.

lalu apakah sebagai umat kristiani tidak boleh marah...? bukan tidak boleh tetapi bagai mana kita mengedepankan kasih dengan Buah roh yang ke 9.  yaitu mengenai pengendalian diri, pembaharuan dalam hidup seorang kristiani telah di lakukan ketika Ia di Baptis dengan Air dan Roh, ketika kita telah di lahirkan baru kita telah meninggalkan manusia lama dan hidup dengan manusia baru yaitu hidup dengan Roh Kudus, sehingga kehidupan itu terarah teratur dan mempunyai Tujuan sebuah masa depan yang jelas, untuk itu di harapkan  manusia yang telah di perbaharui itu  bisa menghasilkan Buah yaitu : Kasih, Suka cita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan dan Penguasaan diri. (Gal 5:22-23)   kemarahan ketika di ejek di uli di perlakukan tidak adil saya yakin setiap manusia mempunyai kemarahan karena sebagai induvidu ingin juga di perlakukan sebagai induvidu. marah emosi itu menadakan manusia itu masih sehat tetapi ISA ingin, emosi itu kita alihkan kepada tindakan tindakan kasih, kita balik sebuah pelecehan,ejekan, Intervensi dalam setiap kehidupan, buli dan ketidak adailan yang kita alami sebagai bagian mengabarkan dan bersaksi perihal Injil, sehingga Kedewasaan Iman itu teruji dan kita dapat mewujudkan tindakan kasih kita dan kedamaian dapat teraih oleh setiap Manusia. Sehingga Emas Itu Terlihat Kilauannya oleh setiap Manusia yang melihatnya. ( Surat Kristus yang dapat di baca oleh setiap orang yang melihatnya)


Ref : Gambar dari google.com di edit oleh sepsianto