Jumat, 11 Agustus 2023

ALLAH MAHA MELIHAT

 

Catatan dari sebuah ibadah 6 Agus 23

Oleh : Sepsianto

Dasar Firman

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"

Dalam firman kali ini kita tidak berbicara fakta sejarah tetapi ingin melihat dari sudut pandang” Iman dam Kasih” dalam hal ini pelajaran apa yag bisa kita petik dari kisah/sejarah “Abram” dan keluarga nya.

Seperti kita ketahui ketika Abram beserta dengan Istrinya Sarai melakukan perjalanan maka mereka berhenti untuk beristirahat.dan mereka berkemah, dalam peristirahatannya ini lah maka Sarai teringat akan janji Allah (Perjanjian Abarham dengan Allahnya) kepadanya Bahwa dia akan di karuniai keturunan yang banyak, sambil merenung sarai memikirkan suaminya yang mendambakan keturunan, karena hal inilah maka sarai memohon kepada suaminya Abram, untuk menghampiri kemah Budaknya “ Hagar” maka setelah itu mengandunglah Hagar oleh karena kehamilannya inilah maka Hagar Bertingkah mengolok dan menghina sarai yng tdk bisa mengandung. Oleh karena ulahnya lah maka Hagar di usir untuk menjau dari keluarga Abram. Sehingga pergilah dia, dalam perjalanannya meninggalkan keluarga Abram maka di jalan Hagar ini di temui TUHAN dan di sanalah Hagar menyatakan kepada “ Engkaulah El-Roi” ( Allah yang melihat.)

Ketika kita ingin belajar dari kejadian ini secara iman maka kita bisa melihat beberapa hal yang ingin kita pelajari dari dua sisi kehidupan dua perempuan ini :

1.“Sarai “

Ø   “Sarai” kita bisa melihat bahwa sarai hanya melihat dari keadaan  fisiknya saja saja , Ia tidak setia Tidak sabar, di dalam menantikan Janji Tuhan, sehingga dia megambil langkah langkah sendiri dan Tuhan memperhatikan hal ini Tuhan Melihat hal ini.

Ø  “Sarai” Egois dan tidak tahan uji dalam hal ini sarai yang meminta kepada suaminya untuk menghampiri budaknya tetapi sarai juga yang mengusirnya, ketika sarai melakukan keputusannya harusnya sudah tahu akan konsekwensi yang akan di terimanya akan tetapi ketika di uji dengan hinaan dari “Hagar” budaknya dia tidak tahan maka di usirlah budaknya itu.

2.Hagar

Ø  Hagar “Sombong” oleh karena seorang budahk yang kemudian bisa memberi keturunan kepada majikannya maka hagar kemudin sombong dan menghina majikan perempuannya dia lupa diri oleh karea hal ini lah maka ia terusir dari keluarga majikannya.

Ø  Tuhan Ttidak pernah melakukan perjanjian dengan Hagar dalam hal ini ( Keturunan) akan tetapi “Tuhan melihat” apa yang menjadi kesedihan nya maka Tuhan Melihat apa yang hagar rasakan kesedihannya maka Tuhan Melihat penindasan yang di lakukan “Sarai” Maka Tuhan Memberkatinya juga (Kejadian 16:11)

Ø  Hagar tetap di berkati walaupun bukan orang pilihan Tuhan untuk mengadakan perjanjian denga Allah maka konsekwensinya “ di berkati keturunannya akan banyak mendominasi umat manusia akan tetapi akan selalu ada konflik di antara mereka (Kejadian 16:12)

Jika kita ingin belaJar dan memahami dengan Iman kepada Allah maka kita hendaknya “ SETIA” dalam menantikan janji Tuhan karena kita yakin dan percaya semua janji Tuhan pasti akan di genapi , dalam penantian kita tidak boleh  “Egois” dan menggunakan keputusan kita untuk merubah keputusan(Janji) Allah , sementara kita juga bisa melihat bahwa Tuhan juga melihat Kondisi,situasi, keadaan kita bagaimana pun dan apapu Pergumulan kita semua “ Tuhan melihat” karena allah adalah “El-Roi” Allah yang maha melihat, untuk saat ini Allah/Yesus melihat setiap apa yang kita alami apa yg menjadi pergumulan kita, Allah saja memberkati Hagar walaupun sejatinya bukan orang pilihan Allah, apalagi kta yg adalah Anak Anak Allah, Orang orang terpilih.mungkin di sana sini dari berbagai lini/Aspek kehidupan secara sosial kita tidak mendapatkan keadilan, tetapi Allah mahamelihat, kita bisa mengandalkanNya dan kita masih dengan setia menantikan janjiNya.

 

ROH DAN AKAL BUDI

 Oleh : Sepsianto

Catatan dari sebuah ibadah

Dasar Firman 1 Korintus 14 :15

Jadi apakah yang harus ku perbuat…? Aku akan berdoa dengan Roh ku ,tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budi ku, aku akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budi ku.


Frman kali ini adalah merupakan surat rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus yang sedang di landa masalah yang berujung pada sebuah  perpecahan di antara jemaat, dimana salah satunya adalah mempersoalkan tentang “ Karunia karunia Roh” di mana dari kedua belah kubu yang bersengketa merasa bahwa karunia yang di milikinya adalah yang paling baik, sehingga lebih Rohani lebih religius dan sebagainya, di satu sisi yang memiliki karunia untuk berkata kata dengan bahasa Roh menganggap bahwa dirinya lebih baik dari pada yang tidak bsa berbicara dengan bahasa Roh, demikian juga yang mempunyai karunia untuk bernubuat memunyai pandangan yang sama bahwa dirinya lebih baik dari pada berbahasa roh. dari kejdian ini maka menjadi dua kubu pengikutan jemaat sebagian berpihak kepada Paulus, sebagian kepada apolos, dalam hal ini sebenarnya antara paulus dan apolos tidak ada masalah tetapi yang bermasalah adalah jemaat di Korintus, mereka menilai nilai sendiri dan membuat blok antar mereka sendiri.

Maka untuk itulah di dalam  Nas kali ini 1 Korintus 14:15  paulus menekankan kepada sidang jemaat di korintus bahwa dari karunia karunia yang di miliki kedua duanya adalah baik dan tidak ada yang ebih baik daripada yang lain, didalam ayat 15 ini dengan jelas paulus menasehatkan bahwa ,

1.      “Aku akan berdoa dengan Rohku,tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budi ku” dalam hal ini jelas bahwa Berdoa dengan ROH di sini di sampaikkan bahwa ketika kita berdoa dengan menggunakan roh artinya pembicaraan kita dengan Allah itu melibatkan atau membicarakan hal al yang Rohani seperti misalnya, bahwa kita merinduan kedatangan yesus yang kedua kali untuk menjeput pengantin Tuhan, artinya kita ingin memohonkan agar ketika Tuhan Nanti datang kita bisa di ambil patut/menjadi yang sulung 9 Artinya dalam doa kita berorientasi kepada hal hal yang Rohani/Keselamatan Jiwa kita) tidah hanya berupa permohonan permohonan dan permintan yang bersifat jasmanai( Sandang Pangan,papan,Karir, Jabatan dll )dan juga dalam Doa (pembicaraan kita dengan Allah) ini juga tidak ego centris yang hanya memikirkan keselamatan diri kita sendiri tetapi juga memikirkan atau kita mohonkan tentang keselamatan orang lain baik yang sudah mengenal kristus ataupun belum. Itulah yang di sebut berdoa dengan Roh. karena ketika berdoa secara berjemaah dengan melibatkan juga orang lain maka orang lain juga harus tahu dan mengerti apa yang kita doakan sehingga bisa meng AMIN kan atas doa doa itu.  Bandingkan dengan  ( 1 kor 14:16), sebab didalam berdoa di harapkan untuk tidak” Salah” dalam berdoa  kenapa salah dalam berdoa,  lalu apakah ada doa yang salah, ia tentu saja doa kita akan salah jika di dalam doa doa kita hanya berorientasi hanya kepada hal hal duniawai kebutuhan hidup  tidak memikirkan hal hal yang Rohani(Roh)  bandingkan dengan ( yakobus 4:3) tetapi selain menggunakan roh  dalam hal berdoa juga harus menggunakan” Akal Budi “  

     sebab dalam berkomunikasi dengan Allah adalah halhal yang baik hal hal yang rohani tetapi yang jasmani juga di bicarakan akan tetapi ketika berbicara hal yang duniawi kita juga harus menggnakan Akal budi, sudah jelas kita tidak bisa ketika kita memohon tidak seolah olah mengdikte Tuhan, Ketika permohonan kita belum terpenuhi lalu kita menghujat Tuhan Bahwa Tuhan Tidak adil,Tuhan tida mengasihi aku, aku sudah rajin beribadah dll tapi permohonanku tidak di dengar dll. Mari kita juga realists dalam pembicaraan kita dengan Allah, kita mempunyai kedekatan dengan Aallah kita dan kita bisa memanggilnya Bapa,  ketika misalnya hubungan antara ayah dan Anak, ketika sang anak meminta segala sesuatunya apakah emudian sang ayah langsung memberikannya…? Tentu tidak, kenapa karena KasihNya kepada Anak anaknya sehingga Ayah/bapa kita mempunyai kebijakannya untuk memberikan segala sesuatunya yang terbaik bagi anak anak nya. Sebagai contoh ketika seorang anak kelas 6 SD meminta kepada ayahnya untuk di belikan Motor, ketika Ayahnya tidak memberikannya apakah itu bahwa sang ayah tidak menyayangi Anak nya…? Justru sebaliknya Karena KasihNya itulah maka tidak di berikannya. Karena sang Ayah/Bapa memikirkan segala sesuatunya mungkin bisa saja hal itu membahayakan si anak, atau si anak bisa celaka dll. Untuk itulah di dalam setiap pembcaraan kita dengan Bapa Kita (Allah) juga harus dengan akal budi .

2.      aku akan menyanyi dan memuji dengan Roh ku tapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budi ku.

Demikian juga halnya dengan menyanyi dan memuji Allah didalam  segala pujian dan nyanyian kita haruslah berorientasi ke hal hal yang rohani tapi tetap dengan menggunakan akal budi kita. Sebab nyanyian atau puji pujian meng agungkan dan meluhurkan dan mengakui kebesaran sang pencipta kita. Pujian /nyayian bukanlah “jampe” atau hannya sekedar ritual tetapi harus keluar dari dalam hati untuk mengakui kebesaran sang  maha kuasa.

Itulah yang menjadi surat Rasul paulus kepada sidang jemaat di korintus perihal Karunia Karunia Roh, dalam hal ini di bagi menjadi 2 hal

1.Karunia karunia Motifasi

P Karunia Berkhotbah, P Karunia Mengajar, P Karunia Bernyanyi/Memuji, P berkata kata dengan hikmat dll

2.Karunia manifestasi/ yang bisa bikin tanda tanda Heran

P Berbahasa Roh, P Karunia Penyembuhan dll

Nah jika di tanya seperti halnya sidang jemaat di korintus , Tinggi mana antara Karunia Motifasi atau Manifestasi….? Ini yang kemudian menjadi menarik Rasul paulus mengatakan, bahwa kedua duanya adalah sama, tidak ada yang lebh baik dari pada yang lain, tetapi ada yang lebih baik dari keduanya yaitu “KASIH” ( 1 Kor 13 : 12)

“ Sekalipun aku dapat berkata kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malekat, tetapi jika aku tidak mempunyai ‘KASIH”  aku sama dengan gong yang bergumandang dan canang yang gemrincing,”

“ Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan  dan sekalipun aku memiliki IMAN yang sempurna untuk memindahkan gunung , tetapi jika aku tidak memiliki KASIH aku sama sekali tidak berguna. ( 1 Kor 13 : 1-2)

Inilah pernyataan Rasul Paulus tentang karunia karunia Rohkudus. Sangat jelas dan bisa di mengerti dengan Roh ataupun Akal Budi.

 

Depok 2/8/23