Kamis, 13 Agustus 2015

MENEMPATKAN KEBAIKAN DIATAS KEJAHATAN DENGAN TUNTUNAN ROH



Oleh : sepsianto

Catatan dari sebuah ibadah 26,29 juli 2015

Kejahatan banyak sekali bentuk dan macamnya  yang ada di tengah-tengah hidup kita sehari hari  mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan bermasyarakat. Bahkan dalam komunitas ke gereja an. Pengaruh lingkungan bisa saja
membuat kita malakukan prilaku yang sama tanpa kita sadari dalam menyikapi segala yang terjadi.

Untuk mengontrol kondisi yang demikian  kita kembali diingatkan untuk tetap menjaga sikap dan kualitas hidup orang-orang Kristen supaya tidak serupa dengan orang-orang yang belum mengenal Kristus. Kita di ingatkan untuk Hidup sesuai dengan Injil sebagai Pedoman, Tuntunan, Arah di dalam menjaga kualitas hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Untuk itu kita di harapkan untuk Menempatkan Kebaikan di atas Kejahatan,

Roma 12 : 17 Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan adalah bukti sikap yang semakin bertumbuh dan semakin kuat dalam kasih kepada Tuhan dan bagi sesama, Kita bisa baca di ayat sebelumnya di ayat 15  di sana di katakan “Bersuka citalah dengan orang yang berduka cita, dan menangislah dengan orang yang menangis”  kita di harapkan bisa mengambil posisi kita di posisi orang lain (diri kita sebagi tolak ukur) untuk dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, dalam hal ini keteladanan Yesus bisa kita jadikan contoh yang konkret Yesus tidak hanya Mengajar, berkhotbah tetapi Dia juga melakukan, Merasakan apa yang di rasakan manusia.

Kita harus terus-menerus melatih sikap hidup kita agar bertumbuh dan semakin dewasa dalam kerohanian menuju kepada kesempurnaan Kristus, dalam Roma 12 di awali dengan pernyataan bahwa seluruh kehidupan “Umat Kristen” adalah ibadah yang sejati  ayat 1  , sikap kita baik di dalam sidang jemaat ataupun di luar sidang. Sementara di ayat 14  dan seterusnya memberikan serangkaian petunjuk yang penting untuk prilaku seorang “Kristen” di mana dalam kehidupan kita sebagai umat kristen harus Lay bisa meneladani keteladanan Yesus sehingga kita tidaklah menjadi pasif dalam kehidupan antar sesama melainkan harus nyata di dalam setiap langkah,prilaku dan perbuatan kita yang mencerminkan keteladanan dan Citra kristus, sehingga dari kehidupan kita mempunya tanda tanda yang tampak pada orang Kristen yang sudah bertumbuh dewasa adalah menghasilkan BUAH (Gal. 5:22-23) Diana Buah buah yang harus di hasilkan dari orang orang kristen adalah  kasih, sukacita, Damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Pengenalan kebenaran merupakan satu proses yang berlangsung terus menerus sampai pada kerampungan  pekerjaan Allah. Di dalam prosesnya manusia untuk bisa bertumbuh berkembang bahkan berbuah, dalam buah yang terakhir merupakan hal yang sangat penting untuk di miliki yaitu “ Penguasaan diri” ketika manusia bisa menghasilkan buah yang satu ini tentu bisa menghasilkan buah buah yang lain .

Kasih                     : manusia akan bisa menghasilkan kasih dan mengasihi ketika manusia itu bisa
                              “Menguasai dirinya”
Suka Cita              : Manusia akan bisa bersuka cita ketika manusia itu juga mampu “Menguasai
                                dirinya”

Demikian juga damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, akan bisa di capai ketika manusia dapat mengendalikan dirinya, jadi pengendalian diri memegang peranan yang sangat penting untuk manusia dapat menghasilkan buah buah Roh yang lainnya.

Kita harus yakin dan di harapkan mampu untuk menghasilkan buah itu karena kita di pimpin oleh Roh Kebenaran Yoh 16 : 13 Tetapi ketika Ia datang yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. Ini memungkinkan kita untuk mengenali bahwa kebenaran ilahi juga memiliki dimensi waktu bagi kita (manusia) dalam setiap tahap sejarah keselamatan,Allah mengaruniakan kepada kita wawasan dan pengetahuan tentang kebenarannya sebanyak yang dapat di mengerti oleh kita dan yang di perlukan untuk keselamatan kita.

Pekerjaan Roh kudus adalah untuk menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran secara bertahap, untuk dapat mengenali Roh kebenaran yang datang itu kita harus tahu apa pekerjaan dari Roh itu : Roh itu Mengingatkan dosa ( Koh 16 : 8 ) Roh itu tinggal dalam hati orang percaya (Goh 14 : 17, 1 kor 6 : 19) roh itu melahir barukan orang percaya (yoh 3 : 5-6) roh itu menghibur hati yang berduka (yoh 14 :26) dan roh itu memberikan jaminan keselamatan (Ed 1 : 13 – 14 )

Untuk itu maka kita juga ingin membiarkan diri kita di tuntun lebih lanjut oleh Nya, dan membiarkan diri kita di persiapkan untuk menerima apa yang Ia nyatakan sebagai kebenaran sesuai dengan keadaan dan waktu.



Ref : TUK NAC bulan Juli 2015