Oleh :
sepsianto
Catatan dari
sebuah ibadah 26,29 juli 2015
Kejahatan banyak sekali bentuk dan macamnya yang ada di tengah-tengah hidup kita sehari
hari mulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan kerja maupun lingkungan bermasyarakat. Bahkan dalam komunitas ke gereja
an. Pengaruh lingkungan bisa saja
membuat kita malakukan prilaku yang sama tanpa
kita sadari dalam menyikapi segala yang terjadi.
Untuk mengontrol kondisi yang demikian kita kembali diingatkan untuk tetap menjaga
sikap dan kualitas hidup orang-orang Kristen supaya tidak serupa dengan
orang-orang yang belum mengenal Kristus. Kita di ingatkan untuk Hidup sesuai
dengan Injil sebagai Pedoman, Tuntunan, Arah di dalam menjaga kualitas hidup
yang sesuai dengan kehendak Allah. Untuk itu kita di harapkan untuk Menempatkan
Kebaikan di atas Kejahatan,
Roma 12 : 17 Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan adalah bukti
sikap yang semakin bertumbuh dan semakin kuat dalam kasih kepada Tuhan dan bagi
sesama, Kita bisa baca di ayat sebelumnya di ayat 15 di sana di katakan “Bersuka citalah dengan orang yang berduka cita,
dan menangislah dengan orang yang menangis” kita di harapkan bisa mengambil posisi kita di posisi orang lain (diri kita sebagi tolak ukur) untuk
dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, dalam hal ini keteladanan Yesus
bisa kita jadikan contoh yang konkret Yesus tidak hanya Mengajar, berkhotbah
tetapi Dia juga melakukan, Merasakan apa yang di rasakan manusia.
Kita harus terus-menerus melatih sikap hidup kita agar
bertumbuh dan semakin dewasa dalam kerohanian menuju kepada kesempurnaan
Kristus, dalam Roma 12 di awali dengan pernyataan bahwa seluruh kehidupan “Umat
Kristen” adalah ibadah yang sejati ayat
1 , sikap kita baik di dalam
sidang jemaat ataupun di luar sidang. Sementara di ayat 14 dan seterusnya memberikan serangkaian petunjuk
yang penting untuk prilaku seorang “Kristen” di mana dalam kehidupan kita
sebagai umat kristen harus Lay bisa meneladani keteladanan Yesus sehingga kita
tidaklah menjadi pasif dalam kehidupan antar sesama melainkan harus nyata di
dalam setiap langkah,prilaku dan perbuatan kita yang mencerminkan keteladanan
dan Citra kristus, sehingga dari kehidupan kita mempunya tanda tanda yang
tampak pada orang Kristen yang sudah bertumbuh dewasa adalah menghasilkan BUAH
(Gal. 5:22-23) Diana Buah buah yang harus di hasilkan dari orang orang kristen
adalah kasih, sukacita, Damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan
diri.
Pengenalan kebenaran merupakan satu
proses yang berlangsung terus menerus sampai pada kerampungan pekerjaan Allah. Di dalam prosesnya manusia
untuk bisa bertumbuh berkembang bahkan berbuah, dalam buah yang terakhir
merupakan hal yang sangat penting untuk di miliki yaitu “ Penguasaan diri”
ketika manusia bisa menghasilkan buah yang satu ini tentu bisa menghasilkan
buah buah yang lain .
Kasih : manusia akan bisa menghasilkan kasih dan
mengasihi ketika manusia itu bisa
“Menguasai
dirinya”
Suka Cita : Manusia akan bisa bersuka cita ketika manusia itu juga
mampu “Menguasai
dirinya”
Demikian juga damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, akan bisa di capai ketika
manusia dapat mengendalikan dirinya, jadi pengendalian diri memegang peranan
yang sangat penting untuk manusia dapat menghasilkan buah buah Roh yang lainnya.
Kita harus yakin dan di harapkan mampu
untuk menghasilkan buah itu karena kita di pimpin oleh Roh Kebenaran Yoh 16 :
13 Tetapi ketika Ia datang yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. Ini memungkinkan
kita untuk mengenali bahwa kebenaran ilahi juga memiliki dimensi waktu bagi
kita (manusia) dalam setiap tahap sejarah keselamatan,Allah mengaruniakan
kepada kita wawasan dan pengetahuan tentang kebenarannya sebanyak yang dapat di
mengerti oleh kita dan yang di perlukan untuk keselamatan kita.
Pekerjaan Roh kudus adalah untuk
menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran secara bertahap, untuk dapat mengenali
Roh kebenaran yang datang itu kita harus tahu apa pekerjaan dari Roh itu : Roh itu Mengingatkan dosa ( Koh 16 : 8 ) Roh
itu tinggal dalam hati orang percaya (Goh 14 : 17, 1 kor 6 : 19) roh itu melahir
barukan orang percaya (yoh 3 : 5-6) roh itu menghibur hati yang berduka (yoh 14
:26) dan roh itu memberikan jaminan keselamatan (Ed 1 : 13 – 14 )
Untuk itu maka kita juga ingin
membiarkan diri kita di tuntun lebih lanjut oleh Nya, dan membiarkan diri kita
di persiapkan untuk menerima apa yang Ia nyatakan sebagai kebenaran sesuai
dengan keadaan dan waktu.
Ref
: TUK NAC bulan Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar