Senin, 24 Agustus 2009

SUNAT JASMANI

Renungan Rohani Desember 1998
Oleh : Sepsianto




Sunat..! saudara dan saudari yang kekasih banyak sekali kegiatan banyak sekali pertemuan banyak sekali Tanya jawab dalam berbagai kegiatan baik itu, sekolah minggu, sekolah agama ,katekisasi, kebaktian Remaja , Kebaktian Bapak ibu atau yang lainnya, akan tetapi ketika pertanyaan Bolehkan Kita Bersunat….? Mendapat jawaban yang beragam..? di sinilah terkadang sering terjai “Mis Comunication” Lain yang bertanya lain pula jawabannya sebagai contoh misalnya seorang remaja pada saat kebaktian remaja menanyakan Bolehkah seorang Kristen Sunat…? Lalu mendapatkan jawaban Seperti yang di katakana Rasul Paulus bahwa sunat yg sesungguhnya adalah Sunat dalam hatinya di mana kita bisa melakukan Kehendak Allah.(Konteksnya Rohani) tapi yang di maksud si penanya adalah Konteksnya dia sebagai mahluk social yg bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya ( Sunat Jasmani) Memotong pucuk kulitkelamin pria. Jadi di sini anatara pertanyaan dan jawaban tidak klop. Maksud dari pertanyaan tadi adalah Jikalau kita melakukan sunat Jasmani seperti halnya kebanyakan orang Bagaimanakah Hukumnya di dalam kepercayaan kita…? Tapi jikalau maksudnya Rasul paulus sih memang sudah tepat. Tapi lain konteksnya. Mari kita bahas bersama .

Sunat ( jasmani ) adalah pertanyaan yang tidak asing lagi bagi seorang kristen sering kali di pertanyakan di kalangan para pria baik orang kristiani atau pun non kristiani akan tetapi banyakl sekali jawaban yang sangat tidak cocko dengan apa yang tertulis dalam Injil, sebagai mahluk ciptaan Allah yang di karuniai akal dan pikiran hendaklah kita senantiasa bersukur dan berterimakasih, karena diantara mahluk mahluk ciptaan Allah, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna Serupa dengan gambar Allah, kita di ciptakan sempurna dengan organ tubuh yang sempurna dengan berbagai organ dan dengan fungsinya masing masing , termasuk jenis kelamin kita.dalam hal ini marilah kita baca Injil kita yang tertulis dalam Gal 5 : 1 - 7 ada tertulis :

Supaya kita sungguh sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita, karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi di kenakan “Kuk” perhambaan. Jikalau kamu menynatkan diri mu, Kristus sama sekali tidakakan berguna bagi mu.sekali lagi Aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum torat dan Kamu lepas dari Kristus.Jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum taurat, kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh kerena roh ,dan karena iman kita menentikan kebenaran yang kita harapkan , sebab bagi orang orang yang ada di dalam Kristus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai suatu arti. Hanya iman yang bekerja oleh kasih.

Jadi, yang harus kita ingat adalah bahwa Yesus adalah seorang manusia yang hidup pada masa hukum taorat berlaku di mana ia berada dan IA adalah seorang yahudi yang saleh dan telah disunat pada usia 8 hari.

Dengan membaca Injil seperti yang tertulis di atas sudah sangatlah jelas bahwa kita di ciptakan sudah sangat sempurna adanya, dan mensukuri, menjaga, memelihara ,merawat adalah tugas kita karena itu adalah kesempurnaan dari Allah yang kita terima. Dan mengapa kita harus mengurangi kesempurnaan yang telah Allah berikan pada kita..?! ada beberapa alasan ketika saya menanyakan hal ini kepada mereka yang melakukan sunat Jasmani, di antaranya adalah karena faktor kesehatan, tidak bersih bila tidak bersunat.dan berbagai alasan yang menurut saya tidaklah sesuai kalau hal ini berkaitan dengan firman Allah. Faktor kesehatan , kebersihan adalah itu tanggung jawab kita sebagai Mahluk yang di ciptakan sempurna Untuk merawat, membersihkannya. Kalau hanya itu yang menjadi alasan itu adalah alas an yang konyal, pemalas dan menga ada ada ,saya bisa ambilkan contoh yang sangat relefan dan masuk akal :

Dalam kehidupan kita kalau kita merasa risih, kotor kita akan membersihkan badan kita ( Mandi ) dan dalam sehari kita minimal mandi adalah 2 kali. Itu yang terjadi pada badan kita (Body) apalagi kelamin kita yang sudah barang tentu setiap kita mandi kita bersihkan, dan setiap kita buang air kecil kita bersihkan, sudah sangat jelas bahwa kelamin kita lebih sering di bersihkan ketimbang badan (Body) Kita, jadi dalam hal ini bersunat dengan alasan supaya bersih itu tidak bisa di terima secara Keimanan kita, dan perlu di pertanyakan di mana tanggung jawab kita sebagai ciptaan Allah yang di ciptakan secara sempurna kalau kita tidak bisa Merawat,memelihara, menjaga, membersihkan kelamin kita.

Lain halnya apabila kita di ciptakan oleh yang mahakuasa dengan kekurangan kita misalnya kita terlahir tanpa lubang saluran pembuangan air atau satu dan lain hal yang menyebabkan kita tidak bisa membuang air kecil atau tidak bisa di buka sehingga memerlukan bantuan dokter untuk melakukan operasi atau tidakan medis lainnya. Tapi itu pun bukan berarti bersunat tapi tindakan medis..! Dan di dalam injil sudah sangat jelas di nasehatkan kepada kita bahwa hal bersunat atau tidak bersunat adalah tidak mempunyai suatu arti apa apa. Jadi mengapa kita harus bersunat..? kalau itu tidak mempunyai arti apapun Lalu apa Faedahnya ..?, tetapi Malah sebaliknya mengurangi rasa percaya kita pada penciptakita..? tetapi di sini juga di perintahkan kepada kita bahwa apabila mereka menyunatkan diri mereka, Kristus samasekali tidsak berguna bagi diri mu, selain melecehkan kristus berarti pula bahwa mereka yang menyunatkan diri mereka tidak mengakui kirstus melainkan mereka masih berpegang pada Taurat.

Dan mereka yang telah bersunat haruslah mengikuti atau wajib melakukan seluruh hukum taurat. Bukan Kristus dan hukum kasihnya.karena sudah jelas sekali di injil tertulis bahwa “jikalau kamu mengharapkan kebenaran hukum taurat kamu hidup di luar kasih karunia”
Pada perkembangannya sampai sekarang, sunat bukanlah tradisi kita maka yesus mengajarkan bahwa Sunat atupun tdk sunat Tidk mempunyai arti apa apa dan apabila manusia menyunatkan dirinya ia wajib menjalankan seluruh hukum taurat . dan menjauhkan dari kasih karunia artinya sunat itu sebuah tradisi dan itu di ajarkan oleh musa melalui tauratnya. Yohanes I : 17 adalah: "Sebab hukum Taurat diberikan melaluiMusa, tetapi anugerah dan kebenaran datang dari Yesus Kristus.Hal ini menyatakan suatu perbandingan bukan hanya antara Taurat dengan Injil, melainkan perbandingan seluruh PL (Perjanjian Lama) dengan PB (Perjanjian Baru). Kitab suci adalah kitab perjanjian, yang menuntun kita datang kepada Allah yang tidak berubah dan setia, PL diberikan kepada orang Israel, sebagai lambang Kerajaan Allah. PB diberikan kepada kaum pilihan yang adalah tubuh Kristus. PL terbatas untuk satu bangsa. PB ditujukan kepada seluruh bangsa dan suku dalam dunia. PL memberikan tanda janji dengan darah binatang, yang adalah makhluk ciptaan. PB memberikan tanda dengan darah Yesus yang dikaruniakan Allah kepada manusia.Ketika Penginjil Yohanes ingin menyatakan kemuliaan dan kebesaran Yesus, maka ia menyebutkanKalam yang menjadi daging adalah lebih tinggi dari Musa. Musa, dalam konsep orang Yahudi, adalahseorang tokoh, pemimpin yang besar. Karena Musalah maka:
• ada kebudayaan Israel yang tidak dapat dimusnahkan dalam sejarah.(termasuk Sunat)
• manusia mengenal Allah yang berbicara.
• ada firman surgawi di dunia ini.

Sudah sangat jelas bahwa kalau kita menyunatkan diri kita kita akan lepas dari kasih karunia Allah, dan kita tidak lagi mengikut Kristus dam hukum kasihnya tapi kita harus melakukan seluruh hukum taurat .

1.Sudah jelaslah sekarang untuk pertanyaan yang Pertama.
2. Lalumuncullah pertanyaan yg kedua Apabila berdosa menynatkan diri kita Lalu bagaimanakah yg sudah terlanjur
bersunat…?
Jawab :

Alllah kita adalah Allah yg maha baik Maha segalanya dan Kita di beri kebebasan kita sebagai manusia tidaklah menghakimi Kita di berikan pengajaran lalukemudian apa bila kita sudah memahaminya tinggal kita mau atau tidak untuk di selamatkan. dan Dosa adalah Urusan antara Allah dengan orang itu sendiri. Yang kita lakukan adalah menyesalinya dan memohon apunnannya dengan tidak melakukannya lagi pada anak cucukita ( karena hanya Keledai yg jatuh di lubang yang sama)


Tulisan ini saya tulis Karena banyaknya pertanyaan yang dimana apabila saudara dan saudari kita di Tanya kesulitan untuk menjawabnya. Dan saya coba renungkan Di bulan Desember menjelang natal 1998 berdasar Ayat Alkitab dan Kepercayaan yg saya miliki dan mengacu pada Realita Kehidupan.

6 komentar:

  1. weleh Bagus nih topiknya emang ia terkadang dalam kebaktian Remaja atupun bapak ibu yg sudah sudah, ngga meching anatra pertanyaan dan jawaban, eh tapi disini saya menemukan jawabanya. betul sekali kalau kita meyakina keyakinan kita kenapa harus banyak alasan ini dan itu kebersihan itu kewajiban kita. yg menjawab boleh dg alasan kesehatan karena yg jawab bingung dia sendiri sudah di sunat.... thanks mas sep salam dari saya "Wibisono"

    BalasHapus
  2. terkait dengan Sunat jasmani,pada zaman itu ISA (yesus) juga di sunat lalu kenapa dia mengajarkan untuk tidak bersunat.gemana tuh dia sendiri melakukan itu kok pengikutnya gaboleh...?

    Salam
    Aminudin

    BalasHapus
  3. saudara Aminudin Yth,
    ia memang yesus bersunat..jika kita lihat dalam sejarah, Yesus hidup dalm Sistem Ketatanegaraan dan sebagai warga negara ia harus mengikuti Sistem itu. yg didalamnya ada peraturan peraturan salah satunya adalah bagi anak laki laki di wajibkan untuk bersunat, hal ini juga masuk dalam Hukum Musa di dalam Tauratnya, tetapi Yesus datang ke dunia ini untuk melengkapi Hukum Musa(Taurat)(Perjanjian Lama) dan Yesus mengatakan "Aku datang bukan untuk meniadakan (menghapus) Hukum Musa tetapi aku datang untuk menunjukanarti yang sesungguhnya.

    demikian jwb singkat dri saya
    Penulis
    Sepsianto

    BalasHapus
  4. Mas sep yang kekasih setelah saya baca artikel sampean saya setuju dg jawaban dan artikel samppean, tapi saya terlanjur sunat je....! walahhhhhhhhhh kok yo baru sekarang sih saya tahu dan itu dari sampean...! yo wis ank cucuku sing bakal memperbaikinya.

    Matur nuwun
    SonyPrasetya GKB

    BalasHapus
  5. Terimakasih kepada semua Comentator tapi ada yg menganggap Bahwa penulis tidak menguaasai bahasan ini katanya. mungkin yg di maksud org itu Bukan sunat Jasmani tapi sunat apa yg di katakan Rasul Paulus.saya paham dan mengerti apa yg di katakan Rasul Paulus. tapi Topik Bahasan yg di angkat disini Bukan yg di maksud Rasul Paulus. Tapi Konteks nya kita sebagai mahluk sosial yg senantiasa bersosialisasi dg lingkungan yg luas.dalam arti kata Apabila kita Menyunatkan diri seperti Layaknya yg lain. Boleh kah..? itu maksudnya.

    BalasHapus
  6. mas sep biarkan saja yg mengatakan tidak menguasai permasalahan. berarti dia sendiri tidak membaca Judulnya. kan yg di bahas di sini Sunat secara Jasmani...!? atau jangan2 dia sendiri menyunatkan dirinya dan menyesali ( itu jika dia Laki2)
    tapi intinya saya sependapat kita harus punya komitment, bahwa apa yg di katakaninjil adalah" IA dan AMIN" tapi lain lagi yg di bahas Rasul Paulus adalah Bukan Sunat secara Fisik. tapi lebih kepada, Sifat, Prilaku dan Hati kita, Bagai mana kita bersosialisasi dengan lingkungan dll.

    Trims ya mas GBU
    Manuel Prastyo - JGJ

    BalasHapus