Sabtu, 08 November 2025

PERKEMBANGAN IMAN , PENGETAHUAN DAN TEKHNOLOGI

 

Catatan dari sebuah Tuntunan  Oktober 2025

Oleh Ps.Sepsianto

 

 Modernisme dalam era globalisasi telah banyak mempengaruhi dalam Iman dan kepercayaan, gaya hidup moderen telah banyak mempengaruhi dalam setiap sudut kehidupan saat ini modernisme mengajak kepercayaan pada akal budi manusia secara universal.

Dalam hal ini diyakini bahwa hanya akal budi yang dapat membawa kepada kebenaran dan kemajuan, yang berakibat kepada banyak orang semakin curiga terhadap kebenaran dan kebebasan tradisi yang di wariskan (Sopan santun, tatakrama, unggah ungguh, dll) termasuk dalam ajaran  keimanan dalam hal ini ajaran gereja. Yang di sukai adalah kebebasan dan otonom induvidu untuk bernalar bagi dirinya sendiri. ( ketika pengetahuan dan kemampuan berpikir meningkat maka akan merelatifkan dosa, kebenaran ajaran gereja di ukur dengan kemampuan berpikir dan realita kehidupan, dengan tolak ukur duniawi dan rasional) hal ini di hawatirkan akan berdampak kepada kebenaran yang bersifat subyektif, hal ini akan membawa kepada dasar dasar agama , moralitas dan budaya telah terkikis, membuat banyak orang mengalami disorientasi dan tidak memiliki pegangan (memahami semua Agama, kepercayaan sama saja)

Salah satu gagasan tentang modernisme adalah gagasan tentang “ Kemajuan”  dimana ketika tdak mengikuti dengan perkembangan zaman dan teknologi dianggap sebagai sebuah ketertinggalan , kurang pergaulan, kolot, kuno dll. Dalam era globalisasi di mana teknologi informasi bertumbuh pesat bahkan sampai ke pelosok pelosok pedalaman pun dapat mengaksesnya, dimana orang makin mempertanyakan, hak dan kebebasan berpendapat sehingga tanpa filter yang ketat akan berdampak kepada, pertumbuhan yang tidak sehat, termasuk dalam pertumbuhan dan perkembangan Iman dan kepercayaan, di mana kebebasan untuk mengakses informasi bisa dengan bebas termasuk informasi informasi tentang agama dan kepercayaan.

Memang betul bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatkan konektifitas, penyebaran informasi (termasuk Religi) tetapi filter yang di lakukan oleh lembaga lembaga keagamaan sering kali jebol oleh pemikiran pemikiran yang egocentris, dan kebebasan hak.

Dogma terbesar di zaman ini adalah gagasan tentang kebebasan induvidu hal ini bukan hal yang buruk tetapi pengertian Moderen tentang “Kebebasan” adalah sesuatu yang serikalai dilakukan tanpa pertangung jawaban atau komitment ilahi. ( hanya berorientasi kepada hal-hal duniawi, kemanusiaan, perbuatan baik,) mengabaikan orientasi ilahi. (Segala sesuatu di raih hanya oleh usaha sendiri, kerjakeras, pengetahuan, latarbelakang dll )sehingga ‘ Allah dan komitment apapun yang bermakna iman di singkirkan dari pandangan ( ini tentang Hak saya, Pilihan saya , pendapat saya, dan ekspresi dari saya) saya telah tumbuh dewasa sehingga dapat menentukan pilihan saya termasuk urusan saya dengan Tuhan.”)  sahingga banyak anak anak Allah yang meninggalan Tawaran Keselamatan, dengan menentukan pilihannya sendiri yang di raih dari berbagai informasi dan pengaruh lingkungan dengan argumentasi logikanya.inilah era Self I (Egocentris)  yg bisa mengumpulkan umpan balik dengan kesukaan ( likes) atau pengikut ( Followers) dimana yang di hasilkan adalah kebahagiaan dimana bisa hidup dengan gaya konsumerisme, semakin hari makin banyak pilihan , apa aja ada akses mudah tidak mampu bisa credit dll, tanpa disadari hal ini pengajaran yang tidak akan pernah terpuaskan namun justru memper budak kita pada Narsisme (terlalu PD), kesepian, depresi, matrialisme dan Utang. Dalam menyikapi hal ini di harapkan kepada Anak anak Allah untuk bisa mempertahankan nilai nilai Iman dan penguasaan/ Pengendalian diri ( Buah Buah Roh)

 

 


ALLAH MENOLONG DALAM PENCOBAAN

 

Catatan dari sebuah ibadah 14/9/2025

Dasar firman : Matius 6 : 13a

Dan janganlah membawa kami kedalam Pencobaan tapi Lepaskanlah kami dari yang jahat

 

Olah  : Ps. Sepsianto


Dalam Materi khotbah kali ini menyoroti tentang Doa bapa kami yang di ajarkan Yesus kepada Murid muridnya dan orang orang yang ada pada saat itu, tetapi tidk secara keseluruhan ayat dalam Matius 6 ini di bahas, kaliini terfokus pada ayat yng ke 13a di mana para murid dan pendengar khotbah yesus di ajarkan ketika berdoa memohon juga kepada Allah untuk di hindarkan, di jauhkan dari segala pencobaan , tetapi mohonlah kepada Allah supaya kita terlepas dari hal hal tersebut, orang orang percaya memohon kepada Allah untuk menolong untuk melawan dosa dan memberikan kekuatan dalam setiap pergumulan dan peperangan peperangan iman kita. Dan berharap kepada Allah agar kita memenangkan dalam setiap peperangan iman itu.

 tetapi Ketika Kita diijinkan mendapatkan pencobaan itu bukan berarti Allah ingin membuat kita gagal tetapi sebaliknya Allah ingin kita memilih DIA mengandalkanNya dan mengalahkan dosa. Dalam hal ini contoh kongkrit dalam kepercayaan adalah ketika Yesus di cobai oleh Iblis dalam 3 hal setelah menyelesaikan puasanya selama 40 hari/malam, ketika yesus menjalani kehidupannya sebagai manusia IA berpuasa menahan lapar dan haus, sehingga kemanusiaannya itu juga akan merasakan lapar dan Haus, sehingga Iblis melihat hal itu dan mencbainya,

1.     1.  Mengubah batu menjadi Roti

2.     2.  Tawaran Kekuasaan

3.Lompat dari bumbungan bait Allah


1.1 Ketika Yesus menyelesaikan puasanya tentu saja disana Tubuh manusianya merasakan lapar dan Haus dan iblis mencoba masuk dari sisi kemanusiaannya itu dan mencobainya, untuk merubah batu menjadi Roti, ketika kita berpikir menggunakan logika kita , lapar tentu membutuhkan makanan, dan apakah yesus tidak bisa merubah Batu menjadi Roti…? Bisa tapi tidak mau!” iblis menggunakan kesempatan dengan menggunak an Makanan yang artinya Kebutuhan Dasar manusia. Tetapi yesus menolaknya dan mengatakan “ manusia Hidup tidak hanya dari Roti saja tapi dari setiap Firman Allah. Dalam hal ini banyak di antara kita terkadang jatuh dan meninggalkan Allah ketika tawaran itu dari Kebutuhan dasar, seperti Esau menjual  Kesulungannya dengan Bubur kacang merah

 

2.2 Tawaran Kekuasaan, Ketika Sebuah tawaran Kebutuhan dasar tidak lagi mampu untuk mencobai maka iblis menggunakan cara yang juga merupakan mimpi dari setiap manusia yaitu” Kekuasaan” maka di bawalah yesus keatas bukit dan di tujukanlah kerajaan yang megah sebuah tahta kekuasaan dan iblis mengatakan bahwa Sembahlah Aku dan akan kuberikan semua kerajaan dengan segenap isinya. Tetapi yesus menolak nya dan menghujat Iblis, terkadang di antara kita ( Manusia) juga sering kali jatuh dan meninggalkan tawaran keselamatan karena sebuah tawaran kekuasaan dalam dunia ini, entah itu Jabatan, harta dan tahta yang biasanya di tambahkan dengan kepuasan duniawi.

 

1.3  ketika Iblis tidak lagi mampu menggunakan kedua hal yang berkaitan dengan duniawi maka iblis menggunakan dengan cara yang lain dengan mengutip ayat kitab/ dalil,  iblis mengatakan ketika yesus di bawa ke bumbungan bait Allah,  terjunlah , jika engkau Anak Allah maka sekali kali engkau tdk akan jatuh “ Bukankah ada tertulis, Ketika engkau akan terjatuh maka Para malaikat akan menopangmu supaya eng tdk terjatuh.  Hal ini juga serikali di gunakan Iblis pada saat iniuntuk mencobai  dalam kehidupan kita saat ini, ketika kita tidak bisa di cobai dengan kebutuhan dasar ( sandang, pangan,papan)  maka dengan kekuasaan ( harta,Tahta,Kepuasan Biologis) maka Iblis akan menggunakan dalil dalil dan ayat ayat Kitab untuk “mencari pembenar” untuk merelatifkan dosa  dan hal ini yang sering terjadi saat ini, masa masa sekarang ini. 


     dalam hal ini yang terpenting adalah bagai mana cara kita untuk dapat mengandalkan diri ke pada Allah   untuk dapat senantiasa memberikan kekuatan untuk kita dapat menmenangkan cobaan, kita memohon kepada Allah untuk hal ini dalam setiap pertempuran Iman, ini yang menjadi sangat penting karena banyak orang saat ini kehilangan pengharapan kehilangan pengandalan dan bukan mendekatkan diri kepada allah tetapi malah meninggalkanNya. Yang artinya menyerah dalam setiap pertempuran pertempuran Iman.