Catatan dari 3 kebaktian 14,17,21 September 2014
Oleh : Sepsianto
Dari sekian juta masyarakat dunia yang menyebut dirinya Kristen
masih banyak yang tidak
mencerminkan kehidupan seorang Kristen sejati (hal ini tdk bias kita pungkiri ) dan ini terjadi karena kurangnya
mengenal iman Kristen yang sesungguhnya.
Kekristenan dianggap sebagai suatu tradisi
turun temurun dari orang tua atau nenek moyang ada juga karena ingin
mempermudah persoalan perkawinan. Atau bahkan ketika kita mengalami
berbagai kesulitan di dalam kehidupan kita hengkang meninggalkan Tuhan, menjauh
dari tuhan, padahal kehidupan kita
seharusnya di ilhami oleh INJIL. Memang betul kita suci sendiri tidak
mengerjakan keselamatan ia tdk punya tenaga yg menyelamatkan, tetapi INJIL menunjukan arah,/PETUNJUK,TUNTUNAN,PEDOMAN
HIDUP kita untuk mengarah kepada kehidupan yg di teladani Yesus. Baik mulai
dari perjanjian lama yg memberi petunjuk akan kehadiran Sang Mesias/Yesus dan
perjanjian baru yg memberi warna dalam kehidupan Yesus, yang patut kita
teladani (jadikan contoh) dari perjanjian lama samapai perjanjian baru
menunjukan :
Injil :
Petunjuk/Tuntunan/Pedoman
Yesus : Aktor
Jadi dalam injil ada
petunjuk, ada tuntunan, ada pedoman yg
menunjuk dalam satu aktor yaitu Yesus sebagai Contoh teladan dan jalan menuju
Kemulyaan.(yoh 14:6) (yoh 5 :39), untuk itulah kewajiban kita untuk
memberitakan kabar sukacita ini (mrk 13 : 10 ) semua yg kita ketahui tentang
sifat,prilaku, perbuatan, bahkan mujizat kita ketahui dari injil. Kita ingin
membiarkan diri kita di tuntun oleh INJIL untuk tumbuh kedalam sifat dan teladan
serta citra Yesus kristus. Jadi sifat dan kehidupan kita harus di ilhami oleh
INJIL, dan menjadikan INJIL sebagai Garam dalam kehidupan kita, sebagaimana
garam kehadirannya memberi rasa, sebab
tanpa garam semua masakanpun akan HAMBAR. Demikian juga kehidupankita tanpa
INJIL kehidupan rohaniah kita akan Hambar.
Percaya kepada Ijil berarti :
è Percaya pada Pekerjaan Yesus
è Percaya Pada PengajaranNya
è Percaya pada Utusannya
Sebagai anak-anak Tuhan
(pengikut Kristus) kita haruslah mempunyai bukti yang di sebut Rasatakut
akan Allah, takut yang di katakana di sini bukan berarti Menakutkan, serem dan
lainlainnya, tetapi justru sikap sebaliknya yaitu dengan kita mengakui
keagungan akan karya karya Allah, menghormati
dan menghargai kebaikan Allah , kita biasa mengakui Kekudusan dan kemulyaannya melebihi imajinasi kita,
Takut akan Allah berarti Kita :
1. Berpaling
kepadaNya di dalam kepercayaan, tanpa menuntut penjelasan dan bukti bukti
2. Mengenali
kasih Allah dan mengandalkan diri kepadanya.
3. Mengenali
pertolongan baik Allah
4. Menghargai
kurban Yesus
5. Tdk
berkompromi dengan Dosa
6. Tidak
melanggar perintah Allah
7. menerima
Rohkudus
8. Penerimaan
firman
Mensukuri nikmat yg di berikan, dan mendekatkan diri kepadanya, dan juga memiliki identitas yang diakui oleh Tuhan Yesus, yaitu
mengalami kelahiran baru yang dimeteraikan oleh Roh Kudus. Selama ini
masih banyak Kristen yang mengaku dirinya sudah lahir baru tetapi hidupnya
masih belum menunjukkan perubahan atau tak mau mengubah pola hidupnya.
Mungkin kita sudah terlibat dalam
pelayanan, bisa mengajar dan memberitakan Injil, serta berbagi kasih kesaksian
pertolongan Tuhan dalam hidup kita kepada orang lain; tapi bisa saja
hidup kita belum menyenangkan hati Tuhan karena cara hidup kita tidak jauh
berbeda dari orang-orang di luar Tuhan.terkadang kita hidup sesuai dengan
kehendak Allah tetapi itu semua akan sia sia ketika kita menunjuk orang lain
tdk sebaik, sepintar, dan lain lain dan
lain lainnya. (lihat contoh pemuda yg merasa telah melakukan semua perintah
Tuhan)
Alkitab
menasihatkan, "Baikah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya
sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan
melihat keadaan orang lain." (Galatia 6:4). Hidup
kekristenan adalah hidup yang penuh penyangkalan diri. Apabila tak ada
penyertaan sepenuhnya kepada Tuhan sulit bagi kita menyangkal diri, karena
dalam penyangkalan diri ada harga yang harus dibayar: perasaan, gengsi,
reputasi dan juga kerendahan hati. Selama kita masih menuruti jalan
pikiran sendiri sukar rasanya menyangkal diri dan memikul salib bila Kristus benar-benar hidup di
dalam kita, kita tidak lagi punya keinginan untuk menonjolkan diri atau
bermegah terhadap diri sendiri. Yang harus menonjol dan bersinar dari
dalam kita adalah Kristus saja.
Sebagai orang kristen, kita harus
menyadari bahwa keselamatan itu adalah karya Allah. Kita bisa mengakui Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, bukan karena kehebatan dan
kepintaran dari seorang.mudah
mudahan Pemahaman ini akan
membuat kita terus-menerus mengucap syukur kepada Allah karena anugerah-Nya dan
juga menghindarkan kita dari perasaan sombong di hadapan Allah atau pun manusia
karena keselamatan yang telah kita terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar