Senin, 10 Juli 2017

MERAIH KEMENANGAN DARI KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN


Catatan dari sebuah ibadah Juli 2017
Oleh          : Sepsianto




      Ketika kita mendengar / membaca judul di atas kita sama sama tahu bahwa untuk mengalahkan kejahatan adalah dengan kebaikan  tetapi apakah itu cukup..? “Tidak” karena manusia mempunyai standar yang berbeda dengan Allah, ketika manusia mengatakan hal itu adalah kebenaran apakah itu juga kebenaran bagi Allah, belum tentu untuk itu kita sering mengalami bahwa ketika kita melakukan segala sesuatu yang baik justru hal hal yang buruk lah yang kita alami.  Ketika kita berbicara kebaikan seperti Judul di atas standar yang kita gunakan adalah standar Allah. Ayat yang ke 39 dari  firman di atas sangat jelas bahwa standar yang kita pakai adalah standar Allah. Ketika kita menggunakan akal dan logika kita, kita tidak bisa menerima “siapapun yang menampar pipi kanan mu berilah juga pipi kiri mu,  firman ini seirama dengan Lukas 6 : 27 “Aku berkata: Kasihilah musuhmu 1 , berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;  bagai mana mungkin kita membiarkan orang menganiaya kamu.   Di sini bisa kita belajar bahwa Yesus sedang menjelaskan sebuah pesan “Inti Injil”

Dalam Khotbah di bukit , Yesus menyerukan kepada para pendengarnya  untuk berubah sepenuhnya  bekaitan dengan :

Ø  Hubungan Manusia dengan Allah Nya  yang menitik beratkan pada pengikutan kristus dari pada hukum Musa
Ø  Sikap Hati Manusia
Ø  Hubungan manusia dengan sesama

Kedatangan Yesus ke dunia bukan untuk meniadakan hukum taurat tetap menggenapinya, untuk itu dalam setiap khotbahnya yang berkaitan dengan hukum Musa Yesus mengatakan “ Tetapi Aku Berkata”   dalam hal ini yesus bukan meniadakan dari setiap hukum Musa tetapi menggenapinya, dari ke 10 Hukum Musa, kesemuanya adalah merujuk kepada hubungan Manusia dengan “ Allah Nya” dan “Manusia dengan Sesamanya”  untuk itulah Yesus mengatakan 2 Statement yang di nyatakan dalam “Hukum Kasih” ketika itu ada seorang yang menanyakan tentang hal ini Mrs 22 : - 40 Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

" Jadi ketika hukum Taurat mengatakan Gigi ganti Gigi Mata ganti Mata,  Yesus menyatakan Hal yang benar dan  standar yang di gunakan adalah Kebenaran/kebaikan standar Allah, adalah Kasihilah Musuhmu berbuatlah baik kepadanya. Hal ini kita bisa pahami seluruh yang di ajarkan Yeus adalah Kebenaran dengan standar Allah Dimana Hubungan kita dengan Allah adalah yang utama dan terutama, demikian juga Hubungan kita dengan sesama  yg kesemuanya itu berorientasi kepada Allah.

Kita hidup oleh karena Roh maka hidup kita adalah sesuai dengan tuntunan roh, jika kita di tampar pipi kanan kita dan kita membalasnya dengan tamparan juga, pertanyaannya kemudian “ Apakah bedanya kita dengan orang itu.?” 

Disinilah ujian orang orang yang hidup di dalam roh, apalagi Jika roh itutelah berbuah, karena kita tahu buah buah roh adalah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.( Gal 5 : 22-23) Penguasaan diri buah Roh yang sangat penting, apakah kita bisa Mengasihi. jika kita tak bisa mengendalikan diri...? apakah kita bisa  Mengasihi, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, jika kita tak bisa mengendalikan diri...? inilah yang Tuhan harapkan dari kita bahwa kita ingin membiarkan diri kita di tuntun oleh Rohkudus, dan memberikan prioritas yang jelas pada kekayaan rohani dan melayani sesama, bukan karena kita berharap sesuatu dari situ atau kita merasa berkewajiban untuk itu tetapiberdasarkan kasih kita kepada sesama yang berorientasi pada kehendak Allah karena ada ungkapan dalam segala sesuatu yang kita perbuat : 

Ø  Kebaikan di balas dengan kebaikan          =  Manusiawi
Ø  Kejahatan di balas Kejahatan                      =   Setan
Ø  Kejahatan di balas kebaikan                        =  Rohani
J
Yesus ingin kita yang hidup oleh karena roh hendknya roh kita berbuah dan mengutamakan Kekayaan Rohani dengan mengasihi sesama Manusia.












 
 
  



 



 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar