Catatan dari sebuah ibadah Juli 2017
Oleh : Sepsianto
Ketika kita mendengar / membaca judul di atas kita sama sama
tahu bahwa untuk mengalahkan kejahatan adalah dengan kebaikan tetapi apakah itu cukup..? “Tidak” karena
manusia mempunyai standar yang berbeda dengan Allah, ketika manusia mengatakan
hal itu adalah kebenaran apakah itu juga kebenaran bagi Allah, belum tentu
untuk itu kita sering mengalami bahwa ketika kita melakukan segala sesuatu yang
baik justru hal hal yang buruk lah yang kita alami. Ketika kita berbicara kebaikan seperti Judul
di atas standar yang kita gunakan adalah standar Allah. Ayat yang ke 39
dari firman di atas sangat jelas bahwa
standar yang kita pakai adalah standar Allah. Ketika kita menggunakan akal dan
logika kita, kita tidak bisa menerima “siapapun
yang menampar pipi kanan mu berilah juga pipi kiri mu, firman ini seirama dengan Lukas 6 : 27 “Aku berkata: Kasihilah musuhmu 1 , berbuatlah baik kepada orang yang
membenci kamu; bagai
mana mungkin kita membiarkan orang menganiaya kamu. Di
sini bisa kita belajar bahwa Yesus sedang menjelaskan sebuah pesan “Inti
Injil”
Dalam Khotbah di bukit , Yesus menyerukan kepada para
pendengarnya untuk berubah
sepenuhnya bekaitan dengan :
Ø
Hubungan Manusia dengan Allah Nya yang menitik beratkan pada pengikutan kristus
dari pada hukum Musa
Ø
Sikap Hati Manusia
Ø
Hubungan manusia dengan sesama
Kedatangan Yesus ke dunia bukan untuk meniadakan hukum taurat
tetap menggenapinya, untuk itu dalam setiap khotbahnya yang berkaitan dengan hukum
Musa Yesus mengatakan “ Tetapi Aku Berkata”
dalam hal ini yesus bukan meniadakan dari setiap hukum Musa tetapi
menggenapinya, dari ke 10 Hukum Musa, kesemuanya adalah merujuk kepada hubungan
Manusia dengan “ Allah Nya” dan “Manusia
dengan Sesamanya” untuk itulah Yesus
mengatakan 2 Statement yang di nyatakan dalam “Hukum Kasih” ketika itu ada seorang yang menanyakan tentang hal ini
Mrs 22 : - 40 Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.” Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi.
" Jadi ketika hukum Taurat mengatakan Gigi ganti Gigi
Mata ganti Mata, Yesus menyatakan Hal yang
benar dan standar yang di gunakan adalah
Kebenaran/kebaikan standar Allah, adalah Kasihilah Musuhmu berbuatlah baik
kepadanya. Hal ini kita bisa pahami seluruh yang di ajarkan Yeus adalah
Kebenaran dengan standar Allah Dimana Hubungan kita dengan Allah adalah yang
utama dan terutama, demikian juga Hubungan kita dengan sesama yg kesemuanya itu berorientasi kepada Allah.
Kita hidup oleh karena Roh maka hidup kita adalah sesuai
dengan tuntunan roh, jika kita di tampar pipi kanan kita dan kita membalasnya
dengan tamparan juga, pertanyaannya kemudian “ Apakah bedanya kita dengan orang
itu.?”
Disinilah ujian orang orang yang hidup di dalam roh, apalagi
Jika roh itutelah berbuah, karena kita tahu buah buah roh adalah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.( Gal 5 :
22-23) Penguasaan diri buah Roh yang sangat penting, apakah kita bisa
Mengasihi. jika kita tak bisa mengendalikan diri...? apakah kita bisa Mengasihi, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, jika
kita tak bisa mengendalikan diri...? inilah yang Tuhan harapkan dari kita bahwa kita ingin membiarkan diri kita di tuntun oleh Rohkudus, dan memberikan prioritas yang jelas pada kekayaan rohani dan melayani sesama, bukan karena kita berharap sesuatu dari situ atau kita merasa berkewajiban untuk itu tetapiberdasarkan kasih kita kepada sesama yang berorientasi pada kehendak Allah karena ada ungkapan dalam segala sesuatu yang kita perbuat :
Ø
Kebaikan di balas dengan kebaikan = Manusiawi
Ø
Kejahatan di balas Kejahatan = Setan
Ø
Kejahatan di balas kebaikan = Rohani
J
Yesus ingin kita yang hidup oleh karena roh hendknya roh
kita berbuah dan mengutamakan Kekayaan Rohani dengan mengasihi sesama Manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar